VdBackground 01.jpg

Strategi Cerdas “Menaklukkan” Lawan Jenis

Print
Created on Thursday, 18 February 2021 Last Updated on Friday, 30 July 2021 Written by Phi-D


Dalam kehidupan...
Semua orang menggunakan banyak strategi untuk bertahan hidup, mengatasi masalah atau pun memenangkan pertarungan. Sebagai contoh, agar tidak terkena efek kemacetan, ada yang mencari dan mempelajari jalan alternatif, ada yang memilih menggunakan kendaraan roda dua sehingga dapat tetap bergerak lincah melalui jalanan macet, ada yang memilih bangun dan berangkat lebih awal, tetapi ada yang malahan memilih berangkat lebih siang agar tidak bersaing kemacetan dengan para komuter pekerja di pagi hari [Baca juga bahwa setiap hari Anda harus membuat keputusan yang paling tepat untuk Anda pribadi di artikel: Jangan Takut Salah Mengambil Keputusan!].


Mmm...
Setiap orang memang hebat...
Selalu ada saja strategi berbeda yang dapat ditemukan serta dilakukan untuk menghadapi satu masalah yang sama, kemacetan. Dan terkadang, strategi yang dianggap tepat bagi satu orang, seringkali dipandang strategi yang buruk bagi orang lainnya [Baca juga: Anda Membuat Pilihan Terbodoh!]

 

Mmm...
Jika untuk mengatasi dan menaklukkan satu masalah kemacetan saja setiap orang punya strategi yang berbeda-beda, apalagi untuk menaklukkan orang lain, terutama lawan jenis yang diidam-idamkan. Dan tidak seperti kemacetan yang sifatnya konstan, manusia itu makhluk yang kompleks dan unik sehingga punya sifat, karakter, dan kebiasaan yang berbeda-beda [Baca juga: Perbedaan dalam Berpikir itu Wajar!].

Itu sebabnya...
Proses untuk menaklukkan manusia, entah itu pria atau pun wanita, membutuhkan keterampilan khusus disertai strategi yang jitu yang lebih kompleks lagi [Baca juga: Strategi Pintar Orang Bodoh]. Dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan strategi pemasaran kelangkaan (scarcity), yang menggunakan prinsip promosi atau pemasaran produk dengan melakukan desakan terhadap calon “korban” yang akan dijadikan prospek penaklukkan. Strategi ini akan mempertimbangkan waktu, harga atau nilai, mau pun jumlah ketersediaan.

Dan karena ini berhubungan dengan manusia, maka strategi ini pun harus sedikit dimodifikasi. Dimana prinsip kelangkaan harus dipadukan dengan teori “peperangan talenta (talent war)” yang berupaya memenangkan serta menaklukkan prospek unggul yang berharga melalui perjuangan dan “peperangan” yang tidak mudah [Baca juga: Membangun Tim yang Hebat]. Pada artikel ini, “senjata” yang digunakan adalah “peluru-peluru” dalam bentuk data kependudukan yang dikelola dan disajikan untuk menarik perhatian lawan jenis.

“Menaklukkan” Pria

Pria adalah makhluk ciptaan Tuhan yang menarik dari sisi maskulin yang digambarkan dengan kekuatan fisik dan kehebatan otaknya untuk mengembangkan cara berpikir yang logis dan terbuka. Sebagai manusia, pria pun makhluk yang unik. Antara satu pria dengan pria lainnya dapat memiliki perbedaan keterampilan dan sisi yang menarik.

Terkadang, ada pria yang tampak begitu menarik sehingga menarik perhatian dari banyak wanita [Baca juga: Meningkatkan Karisma dan "Daya Tarik"]. Tetapi kadang-kadang, ada pria yang biasa-biasa saja namun tetap terlihat istimewa dan menarik. Akan tetapi, ada juga banyak pria yang tidak punya pendirian, labil, bimbang, atau pun memiliki “hobi” untuk bersenang-senang dan mempermainkan perasaan para wanita.

Jika Anda ingin menaklukkan tipe pria yang disebut pertama kali, maka peluang kemenangan memang akan sedikit menantang dan butuh lebih banyak perjuangan. Tapi jika Anda kalah dalam kompetisi memenangkan hati si pria, silakan baca data di bawah ini sehingga Anda tidak lagi kuatir karena berdasarkan data tersebut, para wanita mendapatkan bonus demografi yang menarik di tahun 2020 ini.

Namun, jika Anda bertemu dengan pria yang disebut belakangan, maka silakan gunakan data di bawah ini secara anggun dan berwibawa. Data ini dapat membuka mata si pria sekaligus menginformasikan pada kaum Adam ini bahwa Anda MENOLAK dipermainkan terus-menerus dan memilih untuk meneruskan kehidupan Anda dengan pilihan lain yang memang tersedia cukup banyak. Jangan pernah takut akan pandangan dan pendapat orang lain, karena Andalah yang akan menjalankan hidup Anda atas pilihan Anda [Baca juga: Berani Buat Pilihan Versi Anda!]. Karena itu, silakan Anda segera memilih pria lain yang benar-benar sanggup bertanggung jawab atas kehidupan Anda sekarang dan di masa depan.

Data ini berdasarkan demografi penduduk di Indonesia dari data Sensus Penduduk tahun 2020 yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistisk) tertanggal 21 Januari 2021 pada halaman 15.


 
Ternyata...
Di Indonesia...
Tersedia 50,58% laki-laki.

Tetapi...
Sayangnya...
Hanya ada 49,42% perempuan.

Itu artinya...
Di Indonesia ini...
Tidak tersedia cukup perempuan bahkan hanya untuk satu laki-laki.

Bagaimana dengan data dunia?
Sebagai catatan, sensus penduduk dunia umumnya hanya dilakukan 3–4 tahun sekali sehingga data ini adalah data terbaru tentang demografi rasio jenis kelamin yang dikeluarkan oleh United Nation (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tanggal 17 Juni 2019.

Di dunia...
Ternyata itu...
Ada sebanyak 7,713,469,000 manusia yang terdata di permukaan bumi.

3,824,434,000 wanita.
3,889,035,000 pria.

Atau dalam prosentase:
49,58% wanita
50,42% pria

Mmm...
Lagi-lagi...
Dunia ini tidak memiliki jumlah wanita yang mencukupi bahkan untuk satu pria.

Masalah tambahan lainnya...
Adanya komunitas wanita yang sering menamakan diri sebagai “Miss Modern”. Komunitas ini selalu kompak saling mendukung karena mereka enggan menikah mengingat mereka dapat melakukan apa pun secara mandiri tanpa bantuan dari pria.

Di mata mereka...
Para pria adalah makhluk lemah yang tidak punya potensi untuk melawan keterampilan dan talenta mereka.

Mmm...
Komunitas “Miss Modern” ini semakin mengurangi jumlah wanita yang tersedia untuk dapat dinikahi oleh para pria.

Tambahan lainnya lagi...
Beberapa budaya menganggap anak gadis sebagai investasi berharga sehingga tidak dapat dinikahkan sembarangan. Budaya ini malah membiarkan wanita tidak menikah tanpa adanya pembelian alias nilai tukar yang tepat sesuai standar orang tua.

Sebagai contoh, dalam budaya India di suku-suku tertentu, seorang gadis hanya dapat dinikahkan oleh pria yang mampu membelinya dengan jumlah emas sebanyak berat badan si gadis. Seperti yang dituliskan dalam salah satu humor populer berikut ini.

Humor Anak Gadis adalah Investasi Menarik

Seorang pria dari negeri Arab jatuh cinta pada seorang gadis India dari Gujarat dan memutuskan untuk menemui ayah si gadis.

Pria Arab:
Putri Anda begitu cantik dan saya jatuh cinta padanya. Jika Anda mengijinkan saya menikahinya, saya akan memberikan Anda emas sebanding dengan berat badan putri Anda.

Pria India:
Mmm...
Saya butuh waktu.

Pria Arab:
Untuk berpikir?

Pria India:
Tidak...
Tentu saja tidak...
Saya butuh waktu untuk membuat putri saya lebih gemuk lagi.
=D

 

Mmm...

Unik bukan...
Seorang anak gadis...
adalah "investasi" berharga...

Itu bagaikan investasi yang selalu membuahkan hasil terbaik jika Anda mau bersabar sedikit lebih lama dan tidak terburu-buru.

Budaya ini pun menjadi hal tambahan lainnya lagi yang turut menyumbang “kelangkaan” kaum wanita yang dapat dinikahi oleh kaum pria.

Itu sebabnya...
Berbagai hal di atas memperlihatkan dengan jelas fakta nyata yang realistis agar para kaum Adam tidak bermain-main dengan perasaan wanita yang bersedia untuk menikahinya. Dan jika para pria suka menggantung status para wanita dan bermain-main dengan perasaan mereka, maka jangan sakit hati seandainya para wanita malah menghindari mereka [Baca juga: Apakah Anda Meremehkan Teman Kerja Wanita?].

Walau terus menunjukkan kelembutan, kebaikan hati, dan keramahan, seorang wanita memiliki pilihan yang lebih menjanjikan, opsi dari banyak pria lainnya yang dapat memberikan kepastian yang lebih menguntungkan kepada mereka dan dapat dipercaya sebagai dasar suatu hubungan yang baik.

Ya, para wanita memiliki lebih banyak peluang untuk mencari pria lain mengingat tersedianya jumlah pria yang lebih banyak di muka bumi ini.

Mmm...

“Menaklukkan” Wanita

Wanita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat menarik dari sisi feminim yang digambarkan dengan kekuatan kelembutannya serta kehebatannya dalam berpikir menggunakan hati dan intuisi. Menaklukkan hati wanita tidak selalu mudah karena banyak wanita lebih senang menjadikan pria sebagai sahabat dan teman sehingga tidak jarang seorang pria malah terjatuh ke jerat friendzone (ikatan pertemanan yang sangat akrab) saat melakukan pendekatan ke seorang wanita.

Dan jika menaklukkan pria terdapat data demografi yang cukup spesifik, akurat, dan kredibel, lalu bagaimana seorang pria dapat menaklukkan wanita menggunakan “data yang sama”?

Ternyata...
Jika mau diamati secara lebih jeli, perbedaan prosentase data survei penduduk itu tidak terlalu berbeda jauh. Bahkan jika ingin dibuatkan pembulatan prosentase, maka hasilnya malah akan berimbang di angka 50% : 50%.

Oleh karena itu...
Tetap berpikir positif...
Dan selalu semangat dalam proses penaklukkan Anda.
[Baca juga: Apakah Anda Orang yang Positif?]

Tambahan pula...
Keterampilan para pria berpikir logis dan humoris, malahan telah membuat sebuah laman berita yang menerbitkan Laporan Demografi 2019 babak pertama dari UN (United Nation) dan “menyatakan” bahwa laman itu menyajikan data perbandingan pria dan wanita dengan cara yang cukup dapat dipercaya. Itu sebabnya, data yang “menghibur hati” para Adam ini menyebar dengan cukup luas dan cepat di kalangan para pria. Data itu ditulis sebagai berikut.

Jumlah penduduk bumi: 7,8 milyar.
Jumlah wanita: 5,6 milyar.
Jumlah pria: 2,2 milyar.

Itu sebabnya...
Para wanita seharusnya selalu bersikap baik terhadap para pria mengingat dari jumlah 2,2 milyar itu ada beberapa fakta berikut ini.

1 milyar pria sudah menikah.
130 juta pria dipenjara.
70 juta pria sakit jiwa.

Setelah dikurangi jumlah di atas, maka hanya tersisa sekitar 1 milyar pria yang dapat dinikahi para wanita lajang. Dan data itu menambahkan fakta lainnya yang perlu dipertimbangkan lagi oleh para wanita yang ingin menikah.

50% pria tidak punya pekerjaan.
33% pria berusia  > 66 tahun.
10% pria adalah keluarga.
5% pria Uskup Katolik.
3% pria homoseks.

Mmm...
Itu sebabnya...
Para wanita, baik yang menikah atau pun lajang, selalu hargailah para pria, terutama pria-pria yang bertanggung jawab di sekitar Anda.

Mmm....
Walau sumber data ini bukanlah dari laman resmi surat kabar terpercaya, tetapi data ini cukup menantang dan seringkali digunakan untuk merudung balik kaum wanita karena data ini menyajikan tentang begitu langkanya pria-pria yang dapat dinikahi sehingga para kaum Adam ini butuh dihargai [Baca juga: Mainkan Strategi! Dan Dapatkan Pengaruh!].
=D

Bijaksana Menggunakan Data

Data memang adalah angka-angka dalam bentuk pasif yang dapat "dimainkan" sesukanya oleh para pembuat kebijakan atau para pemikir strategis.

Itu sebabnya...
Penggunaan data untuk kebutuhan spesifik HARUS dilakukan secara bijaksana dan bertanggung jawab, tanpa adanya motif yang menghancurkan.

Sebagai contoh...
Data yang terlihat sangat menguntungkan kaum Adam di atas ini memang perlu kebijaksanaan khusus saat Anda ingin menggunakannya. Misalnya, di bawah ini Anda dapat melihat beberapa keunggulan dari cara data ini disajikan.

 

Tautan URL
Menggunakan nama INDEPENDENT, nama yang cukup kredibel dalam menyajikan berita yang akurat dalam dunia jurnalis.

Penyajian Data
Tampak punya sumber data resmi dengan “mencatut” nama UN serta menyajikan prosentase dan angka-angka spesifik.

Psikologi Manusia
Pada umumnya, manusia yang super sibuk, jarang konfirmasi berita dari tautan resmi dan langsung percaya itu sebagai “kebenaran hakiki”. Itu sebabnya, hanya sedikit orang yang mau menggali lebih dalam untuk mengkonfirmasi data sesungguhnya mengingat laman berita The Independent cukup terkenal dan kredibel sehingga mereka langsung berpikir bahwa data itu akurat dan dapat dipercaya.

Tetapi...
Para kaum Adam...
Hati-hati menggunakan data ini...
Walau beberapa angka dalam data benar, tetapi beberapa angka-angka serta data lainnya banyak dilakukan pembelokkan informasi. Jika yang menerima data ini cukup kritis dan cerdas dalam investigasi, maka yang ada adalah skak mat dan Anda pun “mati” dalam melakukan strategi penaklukkan [Baca juga: Apa Wanita Tidak Boleh Pintar?].

Misalnya saja ada “masalah” dari tautan URL dari laman yang memasukkan data ini. Memang nama surat kabar The Independent cukup kredibel. Media yang didirikan di Inggris ini telah memasuki pasar jurnalis sejak 7 Oktober 1986. Tetapi sejak Sabtu, 26 Maret 2016, surat kabar ini mengakhiri pencetakan fisiknya dan memulai edisi daring di alamat laman www.independent.co.uk.

Tetapi...
Sumber data menggunakan alamat laman www.independent.ng untuk menyajikan data di atas. Maka sudah PASTI, laman itu bukan dikelola oleh laman resmi dari surat kabar The Indenpendent dari Inggris. Sebagai catatan, akhiran domain yang menggunakan *.ng adalah ccTLD (country code Top-Level Domain) dari negara Nigeria.

Maka...
Dari sini dapat disimpulkan dengan sangat pasti bahwa bisa jadi para jurnalisnya pun tidak punya cukup keterampilan untuk membuat tulisan ilmiah yang akurat dan terpercaya. Itu sebabnya, para jurnalisnya tidak kredibel melakukan pengolahan data dan menyajikan berita untuk diedar dan dikonsumsi untuk publik seperti yang dilakukan para jurnalis senior dan profesional di Inggris, yang mengelola laman berita resmi The Independent.

Mmm...
Bisa jadi tulisan yang tidak cukup kredibel ini tetap dipertahankan oleh laman Nigeria demi kebutuhan khusus rakyat Nigeria, yaitu untuk mengubah pandangan para wanita di sana. Mengingat negara tersebut memiliki tingkat perceraian yang tinggi, yang semuanya dipicu dari tuntutan di pihak wanita. Dan data di atas pun sempat diunggah juga oleh laman Mount Kenya Journal, yang pada saat tulisan ini diunggah, domain tersebut sudah tidak aktif lagi. Dan jurnal ini memilih untuk mempublikasikan dan menyebarkan berita mereka melalui sosial media dan memanfaatkan beberapa penyimpanan jurnal mereka melalui fitur arsip.

Memang sih...
Data ini adalah pembelokkan informasi. Dan jika digunakan untuk kebutuhan resmi dapat berisiko terkena UU ITE di Indonesia. Tetapi jika itu disebut-sebut sebagai salah satu cara menyajikan humor ilmiah atau pun sebagai salah satu strategi penaklukkan cinta serta strategi peperangan untuk bertempur memenangkan hati seorang wanita, maka seorang pria dapat mencamkan pepatah dari Miguel de Cervantes berikut ini.


Everything is...
FAIR in LOVE and WAR.

It is LAWFUL...
to use
sleights and stratagems
to attain
the wished end.

[Segala hal dalam
CINTA dan PERANG
dapat DIBENARKAN.

Menggunakan berbagai
tipu daya dan strategi
adalah
SAH secara HUKUM
untuk mencapai
HASIL AKHIR
yang diinginkan].

Menarik bukan strategi permainan dalam mengolah dan menyajikan data demi kebutuhan spesifik [Baca cara merancang teori konspirasi untuk membuat strategi gemilang di: Mengapa Manusia Sering Berbeda dalam Berpikir?]. Dan setelah mengetahui ini, mohon selalu menggunakan data dan keterampilan pengolahan data yang Anda miliki dengan dewasa. Karena saat Anda tidak bijak dalam melakukan ini, maka harga diri Anda akan rusak.

Mmm...
Sangat disayangkan bukan jika Anda harus berisiko kehilangan kepercayaan di mata orang lain karena berupaya menaklukkan orang lain menggunakan data dan strategi yang salah. Membangun kepercayaan itu sulit dan butuh waktu serta proses yang panjang. Tetapi merusaknya dapat dilakukan dengan mudah dalam waktu beberapa menit saja. Maka selalu hargai diri Anda sendiri dan cintai diri Anda terlebih dulu sebelum Anda memutuskan untuk mencintai orang lain.

Itu sebabnya...
Selalu berupaya menjadi...
orang yang bertanggung jawab.

Selalu buat penaklukkan...
secara bijaksana untuk
mendapat hasil yang
... bertahan lama
... memuaskan
... abadi

Aza-aza FIGHTING.

Sumber data: Sensus Penduduk 2020BPS Indonesia – 21 Januari 2021]  | The Independentwww.wikipedia.com | www.independent.co.uk ] | UN First Quarter Demography Report 2019 [Nigeria ©www.independent.ng | Kenya © archive.today]

Hits: 432