VdBackground 01.jpg

Mengapa Berpikir secara Ilmiah?

Print
Created on Tuesday, 16 June 2015 Last Updated on Tuesday, 16 June 2015 Written by Phi-D


Manusia dirancang dengan otak yang dapat berpikir, oleh karena itu manusia selalu berpikir tentang segala sesuatu. Dan semakin sering diasah, otak akan semakin terampil untuk berpikir sehingga semakin berkembang, tajam, dan cerdas (Baca juga artikel: Cara Membuat Otak Berkembang).

Saat seseorang melakukan proses berpikir, terkadang ia menemukan pemikiran dan ide yang berbeda. Dan hanya orang-orang yang berani terus maju untuk belajar, berpikir, dan membuat terobosan dalam pemikiranlah yang akan melahirkan dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan baru yang akan mengubah dunia.

Hal-hal inilah yang menjadi alasan pentingnya melahirkan generasi-generasi yang berani berpikir “di luar kotak (out of the box)”, yaitu berpikir dengan cara yang berbeda dari orang lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa dibatasi rasa takut. Karena itu para pengajar, pelatih, dan guru harus melatih cara berpikir generasi-generasi muda dengan cara yang berbeda sehingga mereka dapat berpikir dengan cara berbeda, yaitu dengan berpikir secara ilmiah.

Berpikir Biasa vs Berpikir Ilmiah

Ada perbedaan besar antara berpikir dengan cara biasa dengan berpikir secara ilmiah. Pemikiran biasa adalah pemikiran umum yang dilakukan manusia, seperti memikirkan ingin membeli apa nanti, atau berpikir ingin pergi kemana, atau berpikir ingin melakukan apa. Sedangkan berpikir secara ilmiah adalah sesuatu yang sangat berbeda.

Sewaktu mencari di internet, terdapat begitu banyak pendapat tentang definisi dan pengertian dari berpikir ilmiah. Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang pemikiran ilmiah.

1. Pada buku “Ilmu dalam Perspektif” karya Bocheński, yang diterjemahkan oleh Jujun S. Suriasumantri, diterangkan bahwa pemikiran yang didasarkan keilmuan adalah pemikiran ilmiah yang sungguh-sungguh untuk mendisiplin ide dan konsep sehingga dapat diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan tidak dibiarkan berkelana dalam angan-angan yang tidak menentu.

2. Berdasarkan buku “Introduction to Research”, Hillway menyebutkan bahwa berpikir ilmiah adalah berpikir logis dan empiris. Logis berarti masuk akal, sedangkan empiris berarti dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung-jawabkan.

3. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Ini juga berarti menimbang-nimbang dalam ingatan.

Jadi berpikir secara ilmiah adalah berpikir yang dengan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan secara ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Maka berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa makna dari berpikir ilmiah adalah pemikiran yang didasarkan pada prinsip-prinsip keilmuan. Cara berpikir inilah yang dapat melahirkan pemikir-pemikir baru.

Metode Ilmiah

Mengingat berpikir ilmiah menjadikan generasi yang berkembang dan potensial, maka ada beberapa istilah ilmiah untuk menggambarkan penggunaan metode ilmiah dalam mengasah keterampilan berpikir ilmiah. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Predict (Penilaian): menilai tentang suatu hal atau memperkirakan akibat dari suatu hal.
2. Analyze (Analisa): menganalisa detil untuk memberikan penjelasan dan penafsiran
3. Investigate (Investigasi): menyelidiki dan meneliti berbagai keadaan dan kasus soal.
4. Infer (Pendapat): mengambil kesimpulan dari fakta dan alasan, bukan dari pernyataan.
5. Observe (Pengamatan): mengamati dan memperhatikan sesuatu.
6. Imagination (Imajinasi): membayangkan untuk mengambarkan suatu benda atau keadaan.
7. Comparing (Banding): membandingkan atau pun bertukar pikiran untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat.
8. Evaluate (Evaluasi), berarti penilaian atau penaksiran. Dalam proses ini, akan dikumpulkan berbagai informasi tentang sesuatu, untuk digunakan dalam menentukan alternatif yang tepat sewaktu mengambil keputusan.
9. Communicate (Komunikasi), mendokumentasikan atau pun menceritakan jalan pikiran untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah.
10. Generate Possibilities (Mencari Kemungkinan): menemukan berbagai peluang yang menguntungkan dan menjanjikan di tengah kondisi yang tidak pasti.

Sumber Referensi: Filsafat Sarana Berpikir Ilmiah ( © www.academia.edu)

Baca juga artikel:
Mengapa Berpikir secara Ilmiah?
Pendekatan Ilmiah dalam Pendidikan
Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah

Apa itu Berpikir Lateral?
Keuntungan Berpikir secara Lateral
Pertanyaan untuk Berpikir dengan Cara yang Berbeda

Apa itu Berpikir Kritis?
Cara untuk Berpikir Logis

Hits: 5857