VdBackground 01.jpg

Pemimpin versus Manajer

Print
Created on Friday, 13 February 2015 Last Updated on Saturday, 01 May 2021 Written by Phi-D


"People ask the difference between a leader and a boss. . .
The leader works in the open, and the boss in covert.
The leader leads, and the boss drives.
(Orang menanyakan apa perbedaan antara seorang pemimpin dan seorang bos...
Pemimpin bekerja secara terbuka dan bos tertutup.
Pemimpin memimpin dan bos mengendalikan.)"
- Theodore Roosevelt  

Dalam kebanyakan dunia bisnis, ketrampilan manajemen dan kepemimpinan seringkali dianggap sebagai hal yang sama. Memang keduanya secara tidak terpisahkan memiliki karakteristik yang mirip, akan tetapi kedua istilah ini memiliki perbedaan. Tidak semua manajer adalah pemimpin, tetapi semua pemimpin pastilah manajer (catatan: pemimpin dapat juga berarti kepala rumah tangga, kepala suatu organisasi, ketua kelas, kepala dalam sebuah bisnis, ketua OSIS dan sebagainya. Namun artikel ini hanya akan membahas kepemimpinan dalam dunia pekerjaan dan bisnis).

Kepemimpinan dan manajerial merupakan mutu yang saling mengimbangi dan berhubungan satu sama lain. Maka tidaklah mungkin untuk memisahkan antara kepemimpinan dan manajerial. Dalam dunia bisnis, seorang manajer diharuskan untuk merencanakan, mengorganisasi, dan mengkoordinasi; sementara seorang pemimpin dibutuhkan untuk menginspirasi dan memotivasi. Jika berbicara dari segi kemiliteran, seorang manajer adalah seorang Jenderal Pertempuran sedangkan pemimpin adalah Panglima Perang Tertinggi.

Kualitas Seorang Manajer

Seorang manajer akan meniru pimpinan dan ia bertanggung-jawab untuk mengkomunikasikan aturan-aturan dan filosofi-filosofi perusahaan ke setiap karyawan serta memastikan setiap karyawan akan memahami dan mematuhinya. Bagi seorang manajer, hubungannya dengan semua karyawan akan ditentukan oleh sistem manajemen hierarki, dan jarang karena adanya hubungan pribadi. Para manajer bertanggung-jawab untuk menjaga kegiatan operasional harian perusahaan sehingga roda penggerak operasi dapat ”diminyaki” dengan sangat baik [Baca juga: Tanda-tanda Manajer yang Penakut].

Manajer pada umumnya lebih memperhatikan operasi triwulan, dan mendasarkan keputusan-keputusannya pada kalkulasi-kalkulasi ini. Manajer yang baik sering disebut sebagai ”prajurit teladan” karena mereka jarang sekali mempertanyakan keputusan-keputusan dari manajer perusahaan yang lebih tinggi, dan hanya menjalankan kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan.

Kualitas Seorang Pemimpin

Kontras dengan manajer, seorang pemimpin dalam dunia bisnis akan berfokus untuk menjalin hubungan pribadi dengan orang penting di perusahaan-perusahaan lain, serta mempromosikan individu-individu bertalenta di dalam perusahaan untuk mengembangkan inovasi. Seorang pemimpin mendasarkan keputusannya pada laporan dari kepala-kepala departemen sehingga ia dapat mengetahui situasi keseluruhan dari perusahaan dan membuat strategi ke depan.

Seorang pemimpin sejati juga rela mengabaikan data dari operasi triwulan untuk beberapa bulan, yang diakibatkan karena kekecewaan dari para pemegang saham, dan membuat investasi untuk mengembangkan perspektif pertumbuhan jangka panjang. Seorang pemimpin seringkali disebut sebagai ”inovator yang berani” karena mereka selalu menantang keadaan stabil (status quo) dan tidak takut mengambil risiko tinggi dalam mencari keuntungan yang lebih tinggi untuk pelanggan, karyawan, dan para pemegang saham.

Perbandingan antara Manajer dan Pemimpin

Seorang manajer akan bertanya, ”Bagaimana?” dan ”Kapan?” sebaliknya seorang pemimpin akan bertanya, ”Apa?” dan ”Mengapa?”. Dalam kebanyakan profesi, manajer dan pemimpin akan memikul peran yang sama. Bagaimana pun juga, jika seorang pemimpin dari sebuah bisnis hanya mengelola sebuah perusahaan, dan tidak menantang potensi sesungguhnya, maka ia kemungkinan akan tertinggal di belakang teman-teman industrinya. Demikian juga, jika manajer melampaui batasan-batasannya dan mencoba menentang  perusahaan, mereka akan segera kehilangan pekerjaan mereka.

Pada beberapa kasus, dimana mikro-manajemen sangat penting untuk memaksimalkan efesiensi, memelihara keterampilan, dan menjaga karyawan-karyawan tetap terorganisasi, manajer yang kuat sangat dibutuhkan untuk mencegah angka pergantian karyawan yang tinggi dan ”kekeringan otak” dari pekerja yang terampil. Pemimpin yang baik juga akan tetap tinggal di garis depan pertempuran, dan sangat mengenal setiap aspek perusahaan, memimpin dengan memberikan inspirasi sebaliknya daripada memaksa menggunakan kendali kedudukan hirarki [Baca juga: Pemimpin “Beracun” akan Memaksa Karyawan Paling Bertalenta Mundur].

Seorang manajer sempurna yang mencapai status pemimpin sejati akan dapat memimpin orang dengan efektif dan menggambar kekuatan dan pengetahuan yang tepat, yang dimiliki setiap individu dalam sebuah perusahaan [Baca juga bahwa pemimpin akan menghargai seluruh talenta bawahannya di: Anda Tidak Berharga? Mungkin “Planet” Anda Salah!]. Banyak manajer akan berjuang keras untuk dapat melakukan ini, tetapi mereka tidak pernah mencapai titik ini. Hanya sedikit dari manajer yang terampil, yang dapat berkembang menjadi seorang pemimpin sejati.

"The boss drives people, the leader coaches them.
The boss depends on authority, the leader on good will.
The boss inspires fear; the leader inspires enthusiasm.
The boss says I; the leader says WE.
The boss fixes the blame for the breakdown; the leader fixes the breakdown.
The boss says, "GO!"; the leader says, "Lets GO!"
( "Bos mengendalikan orang, pemimpin melatih mereka.
Bos bergantung pada otoritas, pemimpin bergantung pada kemauan baik.
Bos membuat orang merasa takut, pemimpin membuat orang menjadi antusias/semangat.
Bos mengatakan SAYA, pemimpin mengatakan KAMI.
Bos memperbaiki kesalahan akibat kerusakan, pemimpin memperbaiki kerusakan tersebut.
Bos mengatakan, "AYO!", pemimpin mengatakan "MARI!")
- Harold J. Seymour

Disadur dari:  Management vs. Leadership (©  www.businessdictionary.com)

Hits: 4357