VdBackground 01.jpg

Hargai Apa yang Kita Miliki

Print
Created on Monday, 07 May 2012 Last Updated on Tuesday, 19 October 2021


Pernahkah Anda mendengar kisah Helen Kehler?

Kehler adalah seorang wanita yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, Kehler tidak dapat membaca, melihat, dan mendengar.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi menyedihkan seperti itu.

Seandainya...
Helen Kehler diberi pilihan...
Dia PASTI akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal.
Akan tetapi Kehler tidak diberikan pilihan istimewa itu. Dan dia pun harus sebisa mungkin menyesuaikan dirinya agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik.

Namun...
Siapa sangka...
dengan segala kekurangannya, Kehler memiliki semangat hidup yang luar biasa, tumbuh menjadi seorang wanita yang luar biasa, bahkan menjadi wanita legendaris yang berpengaruh.

Dengan segala keterbatasannya, Helen Kehler mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan juga, seperti cacat, buta dan tuli (baca juga: Jangan Menyerah Sekarang).

Kehler berharap semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan sebagaimana manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing...
if each person could be
blind and deaf for a few days
during his grown-up live.

It would make them see....
and appreciate their ability
to experience the joy of sound."

Intinya, menurut Kehler adalah sebuah anugerah jika setiap orang yang menginjak usia dewasa mengalami kebutaan dan tuli sementara, untuk beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mereka mendengar suara!

Sekarang...
Coba Anda bayangkan sejenakā€¦.

Anda menjadi...
seorang yang buta dan tuli
selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga Anda
selama rentang waktu tersebut.

Jangan melihat apa pun...
Jangan mendengar apapun...

Selama beberapa hari itu...

Anda sama sekali tidak boleh...
... melihat indahnya dunia
... mengagumi birunya langit
... melihat terangnya matahari
... menikmati alunan musik merdu
... menyaksikan acara televisi seru

Mmm....
Bagaimana rasanya?
Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki: KESEMPURNAAN BERHARGA yang sudah ada di dalam diri kita.

Itu sebabnya...
Yang kita lakukan adalah...
Sibuk untuk terus mengeluh...
dan mengeluh lagi...
dan lagi...
dan lagi...

Lalu....
Kita LUPA untuk bersyukur...
Menghargai apa yang
sudah kita miliki.

Padahal...
Bisa jadi apa yang kita miliki,
merupakan KEMEWAHAN yang tidak pernah dapat dinikmati oleh orang lain.

Ya!
KEMEWAHAN untuk orang lain!

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan untuk melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik (baca juga: Harga yang Harus Dibayar untuk Segalanya).

Dari kisah hidup Kehler,
Kita pun dapat belajar sesuatu...

Jika kita mampu menghargai apa yang sudah kita miliki termasuk semua hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik. Kita pun akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!

Malah sebaliknya...
kita akan mampu berpikir POSITIF dan menjadi seorang manusia yang lebih baik, dari hari ke hari.

Aza-aza FIGHTING.

Disadur bebas dari: adabisnis.com
Sumber gambar: www.deaf-bw.de

Artikel ini ditulis sebagai salah satu materi ajar dalam el-Science, Sistem Pendidikan Modern (www.eldadido.com)

Hits: 2622