VdBackground 02  .jpg

Metode Pembelajaran menggunakan Pertanyaan

Print
Created on Wednesday, 18 July 2012 Last Updated on Thursday, 03 April 2014


Menurut Kim dan Kelloy (1987), mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru. Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu cara yang paling penting dari semua teknik mengajar. Pendapat lain diungkapkan Chemprecha (1979: 11) dan Siswoyo (1997: 13) yang menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.

Pendapat-pendapat ini membuat kita yakin bahwa penggunaan pertanyaan selama pembelajaran sangat efektif merangsang siswa untuk berpikir sehingga seorang guru dapat dengan mudah menilai kemajuan siswa dan memeriksa apakah siswa telah memahami penjelasan yang diberikan guru. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dapat memotivasi siswa untuk terus memerhatikan dan tetap fokus pada pelajaran.

Sebenarnya, ada beberapa jenis pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru sebagai pengajar, misalnya guru dapat mengajukan pertanyaan yang digunakan untuk melihat tingkat ingatan dan pemahaman. Guru juga dapat mengajukan pertanyaan untuk sekadar menganalisis atau mengevaluasi. Karena itu, pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Mendorong minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
2. Mengevaluasi persiapan siswa dan memeriksa pemahaman siswa terhadap suatu tugas.
3. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa.
4. Meninjau ulang apa yang telah diajarkan.
5. Mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan.
6. Merangsang siswa untuk mencari bahan yang dapat dijadikan data.
7. Mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu (Carin dan Sund, 1971: ; Carin 1997: 97).

Dalam proses pembelajaran, di samping guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memegang peranan penting dalam pembelajaran. Guru juga harus menciptakan suasana kondusif yang dapat membuat siswa mengajukan pertanyaan sehingga guru dapat mengetahui pokok-pokok pembelajaran mana yang masih sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana sehingga mendukung siswa untuk bertanya dan terlibat dalam pembelajaran, guru perlu membuat atau menciptakan kerangka pertanyaan. Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dapat menciptakan kerangka pertanyaan, diantaranya:

1. Menyediakan Waktu Bertanya
Guru dapat memberikan suatu waktu tertentu yang dikhususkan untuk memberikan siswa kesempatan bertanya.

2. Menyediakan Alat Peraga Pembelajaran.
Ini dapat dilakukan dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung dengan benda-benda atau alat-alat peraga pembelajaran yang relevan dengan topik pelajaran dan sumber belajar yang merangsang rasa ingin tahu siswa.Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat menanggapi pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Atau sebaliknya, siswa dapat termotivasi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

3. Perhatian dan Kedekatan dengan Siswa
Guru juga harus memerhatikan setiap siswanya secara pribadi sehingga siswa tidak canggung sewaktu ingin bertanya tentang materi yang tidak dikuasainya. Ini berarti guru akan menggunakan bahasa yang baik dan sopan dan tidak menggunakan bahasa yang terkesan mengejek. Guru juga dapatĀ  mendekati tempat duduk siswa, menyapa siswa menggunakan nama pribadi setiap siswa, memperhatikan jawaban atau pertanyaan siswa, menatap wajah siswa dan memberi pujian kepada siswa. Sikap ini juga dapat mendekatkan hubungan psikologis guru dengan siswanya.

Selamat menggunakan metode ini, semoga dapat membuat suasana kelas yang mendukung proses belajar-mengajar di kelas.

Disadur dari: laman MGMP IPA SMP Klaster Timur, Kabupaten Jombang

Hits: 4086