VdBackground 01.jpg

Kebun Raya Bogor, Taman Botani dengan Segudang Sejarah

Print
Created on Wednesday, 04 January 2023 Last Updated on Friday, 13 January 2023 Written by Phi-D

.
Kebun Raya Bogor adalah Taman Botani Tertua di Asia Tenggara. Taman bersejarah ini dikonsepkan oleh seorang profesor berkeahlian di bidang botani, yang lahir Jerman dan mengajar di Universitas Hardewijk, Belanda. Sebagai ilmuwan botani, Profesor Caspar Georg Karl Reinwardt, kemudian ditugaskan oleh pemerintah kolonial menjadi Menteri Bidang Pertanian, Seni, dan Ilmu Pengetahuan untuk wilayah Jawa dan sekitarnya.

Ketertarikan Reindwart kepada tanaman untuk pengobatan membuatnya memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman untuk diteliti di sebuah taman botani, yang kemudian diberi nama Land’s Platentuin. Kebun botani inilah yang menjadi cikal bakal kebun raya. Itu sebabnya, pada monumen Reindwardt, C.G.K Reindwardt diperkenalkan sebagai pendiri Kebun Raya Bogor.

Dan pada tanggal 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen, secara resmi mendirikantaman botani di sekitar istana dengan nama Lands Plantentuin te Buitenzorg, atau lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. Setelah itu, di tahun 1836, didirikan pilar Pabaton (tugu peringatan) yang menuliskan tentang dikembalikannya Indonesia oleh Inggris kepada Belanda.

Penopang Ekonomi Negara

Indonesia sering disebut sebagai negara agraris karena berhubungan erat dengan dunia pertanian. Letak geografis Indonesia membuatnya mendapatkan banyak sinar matahari dan curah hujan yang tinggi, sehingga membuat tanahnya menjadi subur. Hal inilah yang sangat menguntungkan bagi dunia pertanian di Indonesia.

Bahkan ekonomi Indonesia yang digunakan juga untuk pembangunan negara, banyak ditopang oleh sektor pertanian. Di Indonesia, sektor pertanian dibagi menjadi lima subsektor yaitu subsektor pertanian pangan, subsektor perkebunan, subsektor kehutanan, subsektor peternakan dan subsektor perikanan.

Di Kebun Raya Bogor, terdapat monumen sawit. Monumen ini didirikan sebagai bentuk penghargaan pada jasa Kebun Raya Bogor menyebarkan kelapa sawit di daratan Asia.

Di saat Johannes Elias Teijsman, ahli Botani berkebangsaan Belanda, diangkat menjadi direktur Kebun Raya Bogor (sekitar tahun 1830), minatnya yang besar pada pohon Palem membuatnya mendatangkan 4 (empat) pohon indukan kelapa sawit dari daerah Afrika Barat ke Kebun Raya Bogor. Dan indukan ini pun melahirkan cucu dan cicit dan disebarkan ke wilayah Asia. Oleh karena itu, kelapa sawit yang ada di Malaysia atau Thailand pun, sebenarnya berasal dari indukan yang sama, yang berasal dari Kebun Raya Bogor.

Tanaman ini akhirnya menjadi sumber ekonomi yang penting bagi pulau Jawa, sebuah “tambang emas” baru dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO) telah membantu pertumbuhan ekonomi bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Jasa taman botani ini memang tidak bisa dihilangkan dalam sejarah, karena buktinya masih dapat dirasakan hingga sekarang ini.

Bunga Nasional: Rafflesia Arnoldi

Menurut keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993, yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto, Rafflesia Arnoldi ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia. Bunga ini adalah bunga terbesar kedua di dunia. Keunikan bunga ini adalah, bahwa bunga ini dapat mekar walau tidak memiliki daun, batang dan akar.

Itu sebabnya...
Bunga ini ditetapkan bukan sebagai bunga bangkai (Amorphophallus Titanum). Walau berbau busuk seperti bangkai, bunga Rafflesia digolongkan sebagai bunga parasit sempurna berukuran raksasa, atau dikenal juga sebagai bunga Padma.

[Baca juga: Sejarah Unik dibalik Penemuan Bunga Rafflesia]

Anda dapat melihat keindahan mekar bunga Rafflesia Arnoldi pada Sosial Media YouTube milik akun el-Science, di menit 11.09 – 11.45)

Menarik bukan?

Kebun Raya Bogor memang memiliki beragam keindahan wisata alam serta beragam varietas botani unik dari berbagai negara yang berhasil di budidayakan di Kebun Raya Bogor. Ini semua turut menarik perhatian wisatawan manca negara untuk melakukan penelitian atau sekadar berlibur (Baca juga ketertarikan Ratu Belgia pada Kebun Raya Bogor di: Taman Astrid, Pesona Kebun Raya Bogor)

Peradaban Nusantara di Jawa Barat

Walau memiliki nilai sejarah yang menarik dari jaman masa pemerintahan Kolonial Belanda, taman botani ini pun sebenarnya juga menyimpan sejarah peradaban besar Nusantara. Tahukah Anda bahwa lokasi yang dijadikan sebagai pusat penelitian botani ini adalah saksi bisu yang menyimpan cerita kejayaan Kerajaan Sunda Pajajaran? [Baca juga:
Perjalanan Kerajaan Nusantara di Jawa Barat]

Tidak dapat dipungkiri bahwa lokasi wisata budaya Kebun Raya Bogor memang menyimpan banyak cerita yang tersembunyi. Daerah ini telah menorehkan banyak sejarah Nusantara. Akan tetapi, kedatangan penjajah, kurang pedulinya beberapa orang pada nilai budaya dan nilai sejarah Nusantara, kurangnya penulis informasi mengenai sejarah dan budaya Nusantara, dan masih banyak lagi, telah membuat Kebun Raya Bogor dinilai hanya sebagai tempat wisata murah meriah dengan harga merakyat. Hal ini seolah-olah merendahkan nilai sejarah dan budaya yang unggul di daerah ini.

Itu sebabnya, butuh kerja sama berbagai lapisan masyarakat, agar nilai sejarah dan budaya dari kebun indah di tengah kota Bogor ini, bisa mendapatkan penghargaan yang tinggi. Dan dengan demikian, Kebun Raya Bogor dapat dijadikan destinasi wisata yang sangat bernilai sejarah, bukan hanya sekadar sebagai hutan kota biasa.  

Aza-aza FIGHTING.

Disadur dari Berbagai Sumber.  Inventaris Aset Pusaka Kota Bogor (© Tata Ruang Kota Bogor)  | Reinwardt Monument (© Lovely Bogor) | Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta (© e-Journal UAJY)
Artikel ini ditulis sebagai salah satu materi ajar dalam el-Science, Sistem Pendidikan Modern (www.eldadido.com)

Hits: 325