VdBackground 01.jpg

Belajarlah dari Kecoak

Print
Created on Wednesday, 03 July 2013 Last Updated on Friday, 15 February 2019 Written by Phi-D


Anda tahu kecoa, bukan?

Apa yang Anda lakukan jika serangga ini tiba-tiba mendekati Anda? Beberapa orang mengambil tindakan dengan menginjak sampai mati hewan mungil ini, yang lainnya menyemprot serangga ini dengan cairan pembasmi serangga, sedangkan ada beberapa orang yang segera lari menjauhi hewan kecil ini. Tindakan-tindakan ini memang sangat masuk akal, mengingat hewan ini lebih dikenal sebagai hama bagi penghuni rumah.  Selain itu, hewan ini sangat suka bersarang di tempat yang lembab, gelap dan kotor seperti got, sampahan, bawah lemari, atap rumah dan sebagainya sehingga dapat menularkan penyakit.  Kakinya yang tajam juga membuatnya menjadi hewan yang menyeramkan untuk didekati. Kadang hewan ini senang memakan dan merusak baju. Selain itu, makanan kesukaannya adalah sisa makanan bahkan kotoran (feses).  Hiiiy…..

Tapi, seperti yang telah kita ketahui, tidak ada sesuatu pun yang sia-sia di dunia ini. Maka keberadaan hewan ini pun tidak sia-sia, karena kita bisa BELAJAR DARI KECOAK.

Pantang Menyerah

Pernah coba membanting kecoak? Hewan ini pasti akan berjuang sekuat tenaga untuk berdiri lagi dan berlari menghindar. Tapi setelah beberapa saat? Ia kembali lagi ke tujuan awalnya. Kecoak tidak akan menyerah begitu saja sebelum tujuannya tercapai.

Dalam hidup ini, banyak orang sering jatuh dan mengalami kegagalan, sehingga mereka seringkali bernyanyi, “Aku jatuh dan tak mampu bangkit lagi.” (lirik dari lagu berjudul "Butiran Debu"). Padahal, mereka sudah sangat dekat dengan keberhasilan mereka jika mereka tidak menyerah. Sungguh disayangkan.

BELAJARLAH DARI KECOAK. Pantang MENYERAH. Cari prospek untuk maju. JANGAN MATI DI SATU TITIK.
Thomas Alfa Edison melakukan 9.999 kegagalan untuk percobaannya membuat lampu listrik (lihat juga: Belajar dari Bohlam Lampu). Bagaimana jika dia menyerah setelah melakukan 9.999 kali percobaan? Kita akan terus menggunakan obor atau petromax.

Cepat Beraksi

Sistem senso-motorik kecoak di bagian kepala dan penala getaran di antena kepalanya dan kaki belakangnya, sangat sensitif. Jika mendapat rangsangan dari luar, maka hewan ini bereaksi hanya dalam 15 – 20 milidetik (padahal kecepatan reaksi otak manusia adalah 200 milidetik). Ini berarti, kecoak beraksi lebih cepat daripada kedipan mata manusia.

BELAJARLAH DARI KECOAK. Jika ada masalah besar, cepatlah melakukan aksi Anda. Cari dan selalu SIAPKAN ALTERNATIF untuk keluar dari masalah; lakukan dengan CEPAT dan tanpa menunda.

Tahan Radiasi Nuklir

Penelitian terakhir dari Iowa University, AS, menemukan bahwa kecoa tahan terhadap radiasi hingga 105.000 rems, sedangkan manusia hanya tahan bila tekena radiasi kurang dari 800 rems. Bahkan kecoa dapat hidup pada intensitas radiasi 10x yang dibutuhkan untuk membunuh manusia. Jadi... jika suatu saat terjadi bencana atom atau serangan nuklir di muka Bumi, maka manusia yang akan musnah dan kecoak akan tetap hidup untuk "menguasai" bumi.

BELAJARLAH DARI KECOAK. Jadi tahanlah radiasi yang memusnahkan dalam hidup, seperti sindiran, hinaan, cemoohan, yang semuanya bisa merusak mental (baca artikel: Bagaimana Orang Sukses Menangani Orang "Beracun"). Jika Anda tidak berhasil menahannya, Anda dapat mati bunuh diri, atau depresi berat sehingga mati pelan-pelan. Maka, cobalah bertahan dengan menggunakan sistem pelindung tambahan, yaitu dengan meminta bantuan dari teman-teman yang dapat selalu berperan untuk membantu mendukung dan menyemangati Anda.

Mampu Hidup tanpa Kepala

Kecoak mampu bertahan hidup walau kepalanya sudah tidak ada. Ini karena kecoak tidak membutuhkan otak sebagai alat pengendali gerak tubuhnya dan bernapas (kecoak bernafas melalui ventilator di seluruh tubuhnya). Kehilangan kepala tidak membuat kecoak kehabisan darah (serangga tidak memiliki tekanan darah). Kehilangan kepala hanya menyebabkan kecoa kehilangan arah (karena sungut dan matanya terletak di kepala) dan tidak bisa makan yang menyebabkannya mati kelaparan dalam waktu hingga 9 hari setelah kepalanya terlepas. Seekor kecoak bahkan bisa bertahan 30 hari meski dengan hanya sedikit sekali persediaan makanan.
>> Manusia mengandalkan satu organ yang menjadi pusat kehidupan, kepala. Jika kepalanya hilang? Manusia akan mati.

BELAJARLAH DARI KECOAK. Jangan terlalu mengandalkan satu hal di dunia ini. Jadi, jika kita kehilangan hal itu, kita masih dapat hidup dengan mencari alternatif lain untuk bertahan hidup.
(Pastinya sich, untuk dapat hidup, manusia harus terus mengandalkan satu-satunya Pribadi, yaitu Penciptanya)

Tahan Banting

Kecoak memiliki lapisan pelindung yang kuat di punggungnya yang membuat ia tidak mudah mati dipukul. Jangan berpikir kecoak langsung mati ketika dipukul, karena beberapa menit kemudian kecoak itu akan kembali berjalan dan kabur entah kemana. Ketipu dech sama kecoak.

BELAJARLAH DARI KECOAK. Kadang kita bisa membiarkan orang salah berpikir tentang kita, mereka berpikir kita tidak berdaya, alias sudah mati karena mental kita diobrak-abrik, tetapi jangan sampai kita benaran mati. BANGKIT begitu ada kesempatan. Buatlah orang-orang “tertipu”.

Mampu Hidup di Luar Angkasa

Menurut Anatoly Grigoryev, seorang wakil presiden akademi ilmu pengetahuan rusia,” Kecoak mampu hidup selama 18 bulan di luar stasiun luar angkasa. Fakta ini didukung penelitiannya tentang salah satu spesies kecoak dari Afrika yang dapat hidup di daerah yang sangat ekstrim, yaitu minus 150 derajat celcius (sangat dingin dan beku) dan  panas ekstrim, yaitu sekitar 60 derajat celcius.
>> Tidak banyak orang yang bisa tahan dengan keadaan ekstrim. Tapi di dunia tempat kita hidup, segalanya seringkali terjadi di luar rencana awal yang telah direncanakan sebaik mungkin, inilah hal-hal ekstrim yang harus dihadapi. Tapi…
BELAJARLAH DARI KECOAK. Pintar-pintarlah beradaptasi dengan menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan ekstrim.

Kepribadian-kepribadian kecoak yang menarik inilah yang menjadikan kecoak sebagai salah satu serangga tertua di dunia. Dan berdasarkan penelitian, kecoak ternyata lebih dulu muncul dan hidup di bumi dibandingkan manusia. Selain itu menurut perkiraan, ada sekitar 3.500 spesies kecoak di seluruh dunia dan lebih dari 30 diantaranya merupakan kecoak yang hidup di rumah manusia.

Jadi, ingin terus bertahan hidup? JADILAH (seperti) "KECOAK". Aza-aza FIGHTING…. =D

Disadur dari berbagai sumber  (edukasi.kompasiana.com | wikipedia.com).

Hits: 3254