VdBackground 02  .jpg

Tanda-tanda Manajer yang Penakut

Print
Created on Thursday, 15 October 2015 Last Updated on Saturday, 01 May 2021 Written by Phi-D


Banyak orang berpendapat bahwa pekerjaan seorang manajer adalah untuk mendengarkan bawahannya, memberikan pendapat dan ide, serta menjadi "jembatan" yang membicarakan ide dan inspirasi dari anak buah ke atasan yang lebih tinggi, yang tidak dapat mendengarkan langsung dari anak buah terbawah. Akan tetapi, apakah hanya itu saja pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer?

Pada banyak acara pelatihan untuk manajer, seringkali diajarkan bahwa tugas para manajer adalah untuk mengawasi bawahan-bawahannya; oleh karena itu dalam acara-acara tersebut banyak sekali dibahas tentang:
1. Daftar Pekerjaan
2. Kebijakan Kehadiran
3. Pengelolaan Waktu
4. Kritik yang Membangun
5. Hadiah dan Hukuman

Namun, yang sangat disayangkan, acara-acara seperti itu tidak pernah menyebutkan alasan manajer harus selalu ada di tempat pertama. Malahan, acara-acara itu jarang sekali membicarakan tentang integritas manajerial. Tidak ada pembahasan tentang mudahnya mencela dan berjalan dengan apa pun yang diminta oleh atasan yang lebih tinggi, dan betapa sulitnya untuk mengatakan hal yang sebenarnya di saat itu. Padahal itu adalah bagian TERPENTING dari pekerjaan seorang manajer.

Sangatlah mudah untuk SELALU menerapkan dan mengikuti kebijakan yang diberikan atasan yang lebih tinggi, walaupun kebijakan itu tidak masuk akal dan akan menyakiti bisnis yang sedang dijalankan. Sangatlah MUDAH untuk mematuhi hal tersebut, walaupun itu terlihat salah. Akan tetapi, manajer yang melakukan itu semua, adalah seorang yang PENAKUT.

Mengikuti ide-ide yang bodoh dan tidak masuk akal, tidak hanya menyakiti para karyawan yang bekerja membantu si manajer, tetapi itu juga dapat menyakiti si manajer, secara mental dan fisik. Ya, saat seorang manajer dengan mudahnya mengatakan, ”Baiklah, Bos, apa pun yang Anda minta akan saya lakukan,” ia akan menjadi dan terlihat lemah karena tidak dapat membela diri untuk mengatakan kebenaran.

Seorang karyawan yang bekerja untuk manajer yang penakut harus segera mengambil keputusan untuk keluar [Baca juga: Pemimpin “Beracun” akan Memaksa Karyawan Paling Bertalenta Mundur]. Ya, ia harus mengalihkan fokusnya atau mencari pekerjaan lain karena ia tidak akan mendapatkan ucapan terima kasih apa pun saat membantu pekerjaan manajer tersebut. Karyawan itu juga akan melihat bagaimana manajer yang penakut ini akan menyakiti timnya, perusahaannya, kliennya, pelanggannya, para pemegang saham, bahkan dirinya sendiri.

Lalu, bagaimana sebenarnya ciri para manajer yang penakut ini? Baca beberapa ciri dari para manajer penakut berikut ini.

"Jika Itu Perintah dari Atasan, Saya akan Melaksanakannya"

Saat manajer Anda mendapatkan pesan dari surat elektronik (surel) atau instruksi lisan dari atasannya, apakah manajer Anda akan memikirkan terlebih dahulu untuk mengevaluasi tugas itu dan mengomentari instruksi itu berdasarkan pengetahuan dan pemikirannya? Atau ia hanya mengatakan, ”Ya, inilah instruksi yang kita dapatkan. Ayo kerjakan!”
Kepatuhan buta adalah tanda-tanda bahwa manajer Anda bukanlah seorang pemimpin, tapi ia adalah penakut.

Manajer yang baik adalah manajer yang memahami dirinya sendiri dan mempertimbangkan setiap informasi, termasuk instruksi yang diberikan atasannya. Ia juga akan membagikan pandangannya tentang suatu masalah atau instruksi yang akan dijalankannya.

Jika seorang manajer segera bertindak untuk menerapkan setiap kebijakan dan pedoman yang diinginkan oleh para eksekutif tingkat tinggi, maka ia adalah lebah pekerja dan BUKAN seorang pemimpin.

Dia Meminta Maaf karena Takut Melakukan Sesuatu

Manajer yang penakut berharap bawahannya memahami alasan dia tidak memiliki prinsip. Ia berharap bawahannya mengerti mengapa ia tidak bisa berbicara jika ada hal-hal buruk terjadi. Ia sering memberikan alasan, “Saya punya anak yang akan kuliah!” atau “Kamu tahu betapa buruknya kemarahan atasannya jika ada yang melawannya!” Pikiran-pikiran rasionalnya tidak masuk akal karena ia TAKUT untuk mengatakan kebenaran.

Anda tidak dapat belajar dari manajer yang lemah seperti itu! Bisa jadi ia akan menunjukkan pertanda melalui perilaku dan kata-katanya bahwa Anda menyia-nyiakan diri dan talenta Anda untuk bekerja di bawahnya.

Ia akan Mengatakan Apa yang Ingin Mereka Dengarkan

Seorang manajer di sebuah perusahaan begitu tertekan dengan direkturnya yang memiliki karakter yang gila dan menghancurkan. Ia dan anak-anak buah di timnya seringkali merasa begitu sulit berhadapan dengannya. Maka saat ia sedang makan siang bersama salah satu anak buahnya, ia mengatakan pada salah satu anak buahnya bahwa ia berencana untuk berbicara pada direkturnya agar berfokus pada pekerjaannya dan tidak menganggu kinerja timnya. Akan tetapi, setiap kali ia mendatangi ruang kerja direkturnya, setiap kali itu juga, ia mengurungkan rencananya.

Ada sebuah pepatah tentang minuman anggur dan kebenaran, ”In vino veritas (dalam segelas minuman anggur tersingkaplah kebenaran)." Ya, masalah terbesarnya adalah si manajer tidak pernah minum anggur saat ia harus bertemu dengan direkturnya di kantor, karena itu ia tidak pernah berani mengungkapkan kebenaran.

Ya, manajer ini sama sekali tidak akan mengatakan kebenaran apa pun pada orang lain. Ia adalah ahli untuk mengatakan apa yang ingin didengarkan orang darinya. Pada anak buahnya, ia mengatakan akan menegur direkturnya, pada direkturnya ia mengatakan akan melakukan permintaan direkturnya, walau pun itu menyakiti kinerja timnya.

"Saya tidak Mempertaruhkan Modal Politik untuk Siapa pun!"

Ada seorang manajer di sebuah perusahaan yang mengatakan secara terus terang, ”Saya tidak akan mempertaruhkan modal politik saya untuk Anda!” Pada saat itu, bawahannya yang lebih berpengalaman tentang menangani sebuah ide mencoba 'mencuci otak' atasannya dan mengatakan, “Ide dari wakil direktur ini tidak masuk akal, seperti yang telah Anda katakan. Pelanggan-pelanggan kita akan bingung dengan kebijakan ini. Setelah itu wakil direktur akan menyalahkan Anda. Lalu pada saat itu, apakah Anda akan dengan berani mengatakan pada wakil direktur, ’Bukankah ini adalah ide Anda!’? Ya, Anda dibayar karena keahlian yang Anda miliki dan itu yang membuat wakil direktur merespek Anda. Bagaimana jika sekarang Anda mengatakan pada wakil direktur bahwa idenya sangat buruk? Mungkin saja kita dapat lebih berdiskusi untuk meluruskan tujuan dan ide dari wakil direktur itu tanpa membuat pelanggan-pelanggan kita membenci kita?”

Manajer itu kemudian memikirkan kembali risiko-risiko yang harus dia tanggung jika ia menerapkan aturan yang tidak masuk akal dari wakil direkturnya dan risiko-risiko jika dia ”menentang” ide wakil direktur dan berdiskusi lebih lanjut ke wakil direktur ini. Setelah itu, ia membuat keputusan yang tepat.

Ia Mengorbankan Orang Lain untuk Kepentingannya Sendiri

Tanda yang paling terlihat bahwa manajer Anda adalah seorang yang penakut adalah jika ia dengan mudahnya mengorbankan orang lain untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Jika Anda melihat manajer Anda menyalahkan karyawan lainnya, mencari kambing hitam, menyorot kesalahan karyawan lainnya, atau pun dengan mudahnya menusuk seorang karyawan dari belakang untuk alasan politis dan kepentingan pribadi, maka Anda PASTI akan menjadi karyawan berikutnya yang disalahkan, dijelek-jelekkan, dicemooh [Baca juga: Anda Tidak Berharga? Mungkin “Planet” Anda Salah!]. Jangan tunggu sampai itu terjadi, segera mulai membuat surat lamaran Anda ke perusahaan lainnya.

Kehidupan adalah perjalanan yang panjang, dunia pekerjaan akan berubah, tetapi lapangan pekerjaan akan selalu tersedia. Selalu buat standar yang tinggi dan jangan bekerja untuk manajer penakut yang tidak akan pernah dapat membuat Anda bersemangat dan bergairah dalam bekerja. Jangan ragu-ragu dan menyia-nyiakan waktu Anda serta selalu ingat bahwa selalu ada pekerjaan lain yang layak mendapatkan keterampilan Anda. Maka, LAKUKANLAH sekarang juga!

Aza-aza FIGHTING.

Disadur dari:  Five Signs Your Manager Is A Coward  (© www.forbes.com)

Hits: 2339