VdBackground 02  .jpg

Bagaimana Mengendalikan Cara Berpikir Anda?

Print
Created on Friday, 21 June 2019 Last Updated on Monday, 08 July 2019 Written by Phi-D


Sewaktu pendapat atau pemikiran Anda dipertanyakan dan diragukan oleh orang lain maka apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan berpegang teguh pada pemikiran Anda sendiri? Atau Anda akan berupaya untuk memikirkan ulang pendapat Anda dan berpikir sejernih mungkin untuk memeriksa ulang pendapat Anda?

Perlu Anda ketahui bahwa sepintar apa pun seseorang, mereka dapat melakukan kesalahan berpikir. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan manusia secara wajar dapat membuat berbagai keputusan yang salah (baca juga: Mengapa Anda dapat Membuat Keputusan yang Salah). Selain itu, secara alami, setiap manusia memiliki titik buta sehingga gagal melihat segala sesuatu secara menyeluruh dan tepat. Untuk alasan inilah maka seorang atlet yang sangat hebat masih membutuhkan pelatih yang bahkan tidak lebih pintar dari dirinya. Tujuannya adalah membantu si atlet melihat kekurangan yang harus ditingkatkan lagi untuk memenangkan turnamen. Bahkan seorang raja yang paling bijaksana pun masih membutuhkan tim para penasihat untuk membantunya berpikir secara rasional sebelum membuat keputusan (baca juga: Orang Terhebat pun Membuat Keputusan yang Salah?). Maka tidak heran jika para pembisnis yang paling sukses pun masih membutuhkan konsultan dan terus memperbarui pemikirannya dengan terus belajar dan membaca sehingga ia dapat menghadapi berbagai risiko bisnis (baca juga: Mengapa Anda Mengambil Risiko?). Berbagai kondisi di atas sekaligus membuktikan kebenaran penting bahwa manusia memang makhluk sosial, sehingga sehebat apa pun manusia itu, dia masih membutuhkan manusia lain dalam hidupnya.

Dan hal yang menarik lainnya adalah tidak soal seberapa cerdas seseorang dan setinggi apa pun gelar akademisinya, setiap manusia dapat saja mengembangkan cara berpikir yang sembrono dan salah (baca juga: Kenapa Orang Pintar itu Bodoh?). Oleh karena itu untuk dapat membuat pemikiran yang benar dan penilaian yang jernih, seseorang setidaknya harus melakukan langkah-langkah berikut ini.

1. Gunakan Emosi yang Tepat
Dalam berpikir, manusia membutuhkan emosi yang tepat. Emosi dapat membuat seseorang tertipu sewaktu mereka menemukan informasi yang bertentangan dengan ekspetasi yang diinginkannya. Hal inilah yang membuat emosi dapat digunakan untuk membuat seseorang dapat memegang teguh pemikiran dan pendirian seperti seorang tentara. Namun di lain pihak, emosi dapat juga membuat Anda bersedia untuk menyeleksi dan memastikan ulang kebenaran berbagai informasi yang telah Anda dapatkan seperti seorang pengintai (baca perbedaan cara berpikir seorang pengintai dan seorang prajurit dalam: Mengapa Sulit Melihat Kesalahan Anda Sendiri?).

2. Pertahankan Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu membuat seseorang merasa tidak puas terhadap informasi yang telah diterimanya. Dengan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, Anda tidak akan dengan cepat menyakini kebenaran suatu informasi, tetapi akan terus mempertanyakan pemikiran Anda. Ada sebuah pepatah terkenal dari Antoine de Saint-Exupéry, penulis dari The Little Prince (Pangeran Cilik), “If you want to build a ship, don’t drum up your men to collect wood and give orders and distribute the work. Instead, teach them to yearn for the vast and endless sea (Jika Anda ingin membangun sebuah kapal, jangan meneriakkan dan memerintahkan anak buah Anda untuk mengumpulkan kayu atau pun sekadar membagi tugas pekerjaan mereka. Sebaliknya, tingkatkan keinginan mereka untuk mengarungi samudera yang sangat luas dan tidak berujung).” Hal ini akan membuat anak buah Anda secara alami bersemangat mencari dan memilih kayu terbaik, bekerja dengan lebih serius seraya merancang kapal yang tangguh untuk mengarungi samudera luas, bukan sekadar membuat kapal yang hanya akan digunakan untuk menyeberangi sungai kecil.

Oleh karena itu, jika Anda tahu akan selalu ada informasi lain yang dibutuhkan untuk melengkapi pemikiran, Anda akan terus belajar dan mencari informasi. Dan hal ini dapat membangun pemikiran yang benar dan tangguh, setangguh kapal yang akan digunakan untuk mengarungi samudera luas.

3. Milikilah Hati dan Pikiran Terbuka
Hal ini dapat membuat Anda bersedia mendengarkan pendapat dan pemikiran lain yang bahkan bertentangan. Dan dengan demikan, Anda tidak akan mengabaikan informasi yang benar, yang bisa jadi Anda anggap salah hanya karena itu berbeda dengan apa yang Anda pikirkan (baca juga: Mengapa Anda Sulit Melihat Kesalahan Anda?) Untuk itu, Anda tidak akan membuat penghakiman pribadi terhadap suatu kebenaran atau pun kesalahan dari sebuah informasi.

4. Berpikir Independen
Sebagai makhluk sosial, bukanlah hal yang aneh jika segala pemikiran yang dibentuk sangat dipengaruhi oleh orang-orang terdekat dan lingkungan. Akan tetapi agar Anda dapat mengendalikan cara berpikir Anda, Anda harus dapat berpikir secara bebas. Ini berarti Anda selalu akan memeriksa logika berpikir Anda, mengajukan banyak pertanyaan retorik, melihat pada berbagai kemungkinan (baca juga: Jika Anda Hanya Memiliki 0.01% Kesempatan untuk Berhasil).

Berpikir secara bebas tidak mudah karena Anda pastinya akan mendapatkan cemoohan sehingga membuat Anda menjadi malu atau pun ragu dengan pemikiran Anda sendiri. Akan tetapi, agar Anda dapat terus mempertahankan cara berpikir independen, Anda dapat mengajukan pertanyaan retorik ini pada diri sendiri, “Apa yang paling penting bagi Anda? Mempertahankan keyakinan atau melihat dunia ini secara jelas dan netral?” (baca juga: Mengapa Anda Suka Membuat Alasan untuk Membenarkan Diri?)

Berpikiran independen sebenarnya akan sangat membantu Anda lebih mudah menemukan kebenaran absolut dan berhasil menyingkirkan berbagai pemikiran yang salah seperti berita-berita bohong.

5. Rendah Hati
Terkadang sewaktu seseorang memiliki pemikiran dan keyakinan tertentu (agama, politik, aliran pemikiran, dan sebagainya) mereka akan menutup telinga terhadap pemikiran dan keyakinan lain yang bertentangan dan berbeda. Akan tetapi, sewaktu Anda menggunakan kerendahan hati, Anda dapat mendengarkan dengan empatik berbagai pendapat yang bahkan melawan pemikiran sendiri. Dan jika Anda cukup rendah hati, Anda bersedia mengakui hal tersebut, mengubah pemikiran Anda atau pun meminta maaf dan menerima informasi-informasi yang lebih baik, yang memang menunjukkan bahwa cara berpikir Anda yang sebelumnya memang salah (baca juga: Mengapa Anda bisa Salah Membuat Keputusan?). Maka jika Anda akan cukup rendah hati, Anda akan menjunjung tinggi nilai kebenaran sehingga bersedia mengubah pemikiran dan pendirian Anda dan tidak ikut-ikutan dalam membuat kesimpulan suatu informasi.

Sebenarnya, ada banyak cara lainnya untuk dapat mengendalikan cara berpikir Anda. Akan tetapi hal-hal di atas cukup untuk membantu dalam menghadapi berbagai informasi yang terlihat saling bertentangan, kontroversi, dan menipu. Maka yang terpenting dalam mengendalikan cara berpikir bukanlah kecerdasan Anda, tetapi kedewasaan psikologis dan pengelolaan emosi yang baik (baca juga bahwa di dunia ini terdapat begitu banyak keadaan yang mudah berubah dan tidak dapat dikendalikan dalam: Teori Angsa Hitam). Dan selalu ingat, pada saat Anda melakukan kesalahan, jangan biarkan hati Anda terlarut dalam kesedihan sehingga diri Anda malah diliputi keraguan. Kondisi ini malahan dapat membuat Anda menjadi ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ada sebuah kutipan dari salah satu kitab suci bahwa orang yang adil-benar mungkin jatuh, bahkan sampai tujuh kali jatuh, namun ia PASTI akan bangkit. Oleh karena itu, selalu berupaya keras untuk TERUS membangkitkan keberanian dalam diri Anda untuk bersikap rendah hati dan mengakui kesalahan lalu bangkit berdiri untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Aza-aza FIGHTING.


Sumber gambar: Abstrak Jalur Kehidupan (Dokumen pribadi Frans Indroyono)

Hits: 3834