
Artikel Terbaru
Masalah adalah Hadiah yang Terindah
.
Pernahkah Anda mendapatkan sebuah hadiah?
Pada umumnya, hadiah yang Anda terima adalah hadiah yang menarik, selalu bermanfaat, berharga, punya manfaat yang dapat dilihat secara nyata pada saat itu juga dan sebagainya. Akan tetapi, pernahkah Anda mendapatkan sebuah hadiah berupa suatu masalah yang rumit dan kompleks? Menurut Anda, bahkan bagi banyak orang pada umumnya, masalah pastinya adalah hadiah PALING BURUK yang ada di dunia ini.
Lalu...
Anda pun mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin masalah dapat menjadi hadiah yang paling indah?
Jika Anda hanya membaca judul artikel ini, Anda pasti akan sulit untuk memahami hadiah yang hebat yang terkandung dari sebuah masalah. Untuk sedikit mempermudah, coba bandingkan terlebih dulu 2 (dua) hadiah di bawah ini.
Hadiah 1:
Hadiah 2:
Sewaktu diberikan pilihan untuk memilih hadiah, hampir sebagian besar orang akan mengabaikan hadiah pertama dan lebih memilih hadiah yang kedua. Bagaimana tidak? Hadiah pertama dibungkus dengan kertas koran lecek, bungkusnya pun terlihat begitu berantakan, bahkan pitanya terbuat dari tissue bekas. Sebuah hadiah yang terlalu ber-"masalah" dan tidak menarik. Ya, kebanyakan orang tidak akan memilih hadiah yang bermasalah, apalagi memilih masalah sebagai hadiah.
Namun ada satu hal yang unik yang dibahas oleh Normal V Peale dalam bukunya 'You Can If You Think You Can' (Kamu Bisa jika Kamu Berpikir, Kamu Bisa). Peale mengatakan bahwa sewaktu Pencipta ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga, Ia akan membungkusnya tidak dengan indah, tetapi dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah Anda sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga. Bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya yang tersembunyi dalam kulit kerang yang keras, kusam dan lumutan.
Pertanyaannya…
Apakah memang masalah merupakan hadiah yang terindah dari Pencipta untuk manusia? Buku ini mengatakan, “Ya, karena semua permasalahan dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk bertumbuh.“
Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa kebanyakan orang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari (termasuk saya sendiri). Sewaktu menghadapi masalah, hampir sebagian besar orang menjadi tak mampu melihat betapa berharganya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah.
Seorang filsuf Cina, I Ching, mengatakan, "Permasalahnnya sendiri tidak penting, tapi respon terhadap permasalahan itu adalah segala-galanya." Jadi, setiap masalah itu bersifat netral dan Anda sendirilah yang memberikan label positif atau negatif terhadap masalah tersebut. Misalnya, masalah dapat diilustrasikan seperti sebuah gunung tinggi. Dan pendaki gunung dengan karakter atau tipenya yang berbeda-beda pada saat akan mendaki dapat diilustrasikan seperti respon orang terhadap masalah (baca juga artikel bahwa beberapa orang "SUKA" menghadapi masalah dan menyebutnya TANTANGAN di: Ketika Masalah Datang).
Ada 3 (tiga) tipe pendaki, diantaranya:
1. Tipe Quitters
Tipe pendaki yang mundur teratur dan menolak kesempatan menaklukkan gunung saat melihat dan membayangkan medan berat yang harus ditempuh pada saat pendakian. Responnya adalah menghindari masalah sejauh-jauhnya.
2. Tipe Campers
Tipe pendaki ini akan mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya sewaktu melihat tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah dan menikmati pemandangan.
Responnya adalah begitu mencapai sedikit kesuksesan, sudah merasa puas dengan hal itu.
3. Tipe Climbers
Tipe ini adalah pendaki yang akan melakukan pendakian seumur hidup mereka dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya.
Responnya adalah senantiasa melihat hidup sebagai ujian dan tantangan (alias masalah). Tipe pendaki ini memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung, sehingga ia dapat mencapai puncak gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini apa yang pernah dikatakan Dag Hammarskjold, Sekretaris Jenderal PBB ke-2, "Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu Anda berada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu."
MASALAH ITU BERHARGA
Dari bahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa MASALAH = BERKAT (alias: HADIAH TERINDAH). Lalu, apakah menurut Anda rumusan kesimpulan ini terlalu muluk-muluk? Coba pertimbangkan fakta ini:
1. Jika Anda punya masalah, artinya Anda bukan orang mati, Anda masih hidup.
Beberapa orang mengatakan bahwa hidup itu tidak mudah karena semua manusia yang hidup pasti punya masalah [Baca juga: Semua Orang PASTI Punya Masalah]. Lalu, berapa harga kehidupan? Mahal pastinya, jika Anda tidak percaya, coba tanyakan kepada orang-orang yang sedang berada di ruang UGD. Jadi masalah memang benar-benar bisa menjadi hadiah berharga, ya, hadiahnya adalah kehidupan (baca juga artikel: Udara adalah Hadiah yang Terbaik).
2. Masalah punya jasa besar.
Masalah sangat berjasa untuk membuat Anda memiliki karakter yang lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana, dan lebih sabar. Hadiah lain berharga yang diberikan oleh masalah untuk Anda. Maka jangan hindari masalah, tetapi teruslah bermain dengan semua kemungkinan yang ada dalam setiap masalah untuk memberikan peluang hebat di baliknya (baca juga: Jika Anda Hanya Memiliki 0,01% Kesempatan untuk Berhasil).
3. Masalah membantu kesuksesan Anda.
Ini beralasan karena untuk mencapai kesuksesan Anda perlu memiliki adversity quotient, yaitu kecerdasan dan daya tahan yang tinggi untuk menghadapi masalah, walau masalah membuat Anda seolah-olah berada di titik paling rendah dalam kehidupan Anda. Misalnya, Anda baru dapat disebut seorang profesional jika Anda mampu menangani pelanggan yang cerewet, yang sering mengeluh, dan banyak maunya. Dan Anda pun baru dapat disebut manajer yang sukses kalau Anda mampu memimpin seorang bawahan yang "bandel", sulit diatur, yang membuat para manajer lain angkat tangan dan menyerah untuk atasi. Lalu, Anda pun baru dapat disebut sebagai orang tua yang baik dan hebat kalau Anda dapat menangani anak yang yang bermasalah, yang selalu membuat ulah nakal, dan sering menguji batas kesabaran Anda.
HADAPI MASALAH SENDIRIAN
Seringkali di saat menghadapi masalah, Anda dipaksa untuk menghadapinya seorang diri. Banyak orang berargumen, "Siapa sih yang suka dekat dengan orang yang bermasalah? Nanti Anda ikut-ikutan kena masalah! Bikin pusing saja!"
Sebagai contoh...
Ilustrasi pada IG @eldadido di bawah ini menggambarkan secara nyata tentang kebenaran kehidupan dari seseorang yang menghadapi masalah yang pelik.
Saat Anda di titik terendah...
Dalam masalah yang amat rumit...
Banyak orang sepertinya tidak peduli pada masalah kompleks Anda. Bahkan Anda pun merasa bahwa orang-orang terdekat Anda, teman Anda, sahabat Anda, saudara Anda, keluarga Anda, semua malah sibuk pada urusan dan masalah mereka sendiri. Ada yang juga menyepelekan masalah Anda [Baca juga: Kekuatan di Titik Terendah]. Malahan, Anda pun melihat mereka tampak bersenang-senang sendiri dengan kehidupan mereka TANPA PEDULI sedikit pun pada masalah dan kesulitan yang Anda hadapi seperti diilustrasikan pada IG @eldadido di bawah ini.
Jika ini terjadi pada Anda...
Apa yang akan Anda lakukan?
... menyerah dan enggan maju?
... putus asa hilang harapan?
... hilang semangat hidup?
... terbebani dan depresi?
... marah pada keadaan?
Ataukah...
Anda memilih untuk mengikuti anjuran ilustrasi di atas? Anda MEMILIH untuk BERANI mengambil sikap yang positif, yang seringkali akan membutuhkan upaya ekstra dari Anda, menuntut kedewasaan berpikir Anda, meminta kekuatan mental Anda untuk BELAJAR permata kehidupan berharga yaitu:
... belajar bersyukur
... belajar bersabar
... belajar ikhlas
Dan yang TERPENTING...
Di dalam masalah kompleks yang rumit dan menyesakkan, Anda pun akan diajarkan keterampilan paling berharga, yaitu BELAJAR untuk BANGKIT dan menjadi LEBIH KUAT menghadapi semua tantangan kehidupan.
Ya, Anda akan belajar kekuatan untuk bertahan, kekuatan paling PENTING untuk menjaga diri Anda sendiri agar TIDAK hancur lebur oleh masalah rumit yang harus Anda hadapi seorang diri [Baca juga: Masalah Kompleks adalah Teka-Teki Kehidupan].
Mmm...
Sekarang...
Setelah Anda membaca tulisan di atas, bagaimana pandangan Anda terhadap masalah yang Anda miliki? Apakah Anda masih ingin menjadikan masalah sebagai hal yang HARUS DIHINDARI? Atau, apakah Anda akan memandang masalah sebagai HADIAH TERINDAH dan paling berharga? Hadiah berharga yang membantu Anda belajar “menikmati” proses dari arti kehidupan yang sesungguhnya? (Baca juga artikel: ”Payung-payung” yang Membantu Berjalan di Tengah Masalah).
Pilihannya ada di tangan Anda.
Aza-aza FIGHTING. =D
Referensi artikel dari: Titik Terendah, Momen Berharga (IG @eldadido) | www.myusuf.or.id