VdBackground 02  .jpg

Hal-hal yang Menghambat Karir Anda

Print
Created on Wednesday, 28 January 2015 Last Updated on Wednesday, 04 April 2018 Written by Phi-D


Tempat kerja modern telah meningkatkan kebahagiaan bagi karyawan-karyawan mereka. Di tempat kerja, Anda tidak lagi membahas diskiriminasi sehingga apa pun jenis kelamin Anda, Anda akan mendapatkan bayaran yang hampir sama.

Tetapi meskipun kebahagiaan meningkat, ini tidak berarti bahwa para pekerja bekerja tanpa rintangan. Perbedaan besarnya sekarang ini adalah tantangan untuk maju, yaitu membangun diri Anda sendiri. Ya, diri Anda sendirilah yang menjadikan tempat kerja Anda sebagai tempat kerja terburuk.

Mungkin Anda tidak nyaman untuk meminta peningkatan gaji sesuai dengan yang Anda inginkan (baca juga artikel: Cara Bernegosiasi), atau Anda tidak dapat promosi yang sebenarnya layak Anda dapatkan. Mungkin Anda tipe orang yang tidak mau mengambil risiko (baca artikel: Mengapa Mengambil Risiko?), atau bisa jadi Anda cenderung untuk mengambil penugasan yang tinggi dan memperhatikan pandangan yang tinggi dari orang lain. Mungkin Anda tidak memiliki pengajar yang dapat menasihati dan membimbing Anda. Bahkan mungkin Anda tidak menasihati dan mengajar diri Anda sendiri.

Tetapi seperti yang selalu dikatakan, dalam persaingan dengan orang lain, setiap orang adalah sebuah merek dagang (brand) [Baca artikel: Kompetisi Membuat Anda Lebih Kuat]. Dan untuk mencapai sukses dan bersaing secara sehat, Anda harus belajar untuk berhenti menjalankan cara hidup Anda dan membangun jalan hidup Anda sendiri.

Berikut ini akan dibahas kesalahan-kesalahan paling buruk yang dilakukan oleh para pekerja modern dan cara agar Anda tidak menjadi mangsa dari jebakan yang sama, yang umumnya dilakukan para pekerja modern.

1. Tidak Memasarkan Diri Anda

Banyak orang tahu bahwa memasarkan diri adalah bagian terpenting untuk membuat kemajuan di tempat pekerjaan. Namun kebanyakan orang menolak untuk memasarkan diri karena mereka tidak ingin membual tentang diri sendiri. Sebenarnya ada begitu banyak cara untuk memasarkan diri, dan mendapatkan pengakuan, tanpa terlihat sombong atau membual. Misalnya, Anda dapat menetapkan dan memahami merek yang sudah Anda tetapkan pada diri Anda, seperti:
Apa yang dapat Anda tawarkan?
Siapa yang perlu tahu tentang diri Anda?
Mengapa orang tersebut harus tahu tentang keberadaan Anda?

Jujurlah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan tunjukkan manfaat yang dapat Anda tawarkan pada orang yang memang membutuhkan keterampilan Anda.

Jika Anda hanya menunjukkan fakta-fakta sederhana pada orang-orang tertentu, maka itu menyulitkan Anda untuk mempromosikan diri Anda sendiri. Ini seperti halnya Anda sedang menunjukkan prestasi-prestasi Anda pada seseorang yang merasa bahwa prestasi-prestasi tersebut tidak relevan sehingga Anda malahan terdengar seperti sedang menyombongkan diri.

Pendekatan tidak langsung lain yang dapat Anda lakukan untuk memasarkan diri Anda tanpa membual adalah dengan bekerja dan terlibat dalam proyek-proyek besar dan sulit. Hasil pekerjaan Anda dapat memperlihatkan sendiri siapa diri Anda sebenarnya.

Cobalah untuk menjalankan berbagai fungsi dalam tim dan proyek sehingga orang-orang yang berada di luar lingkaran pekerjaan Anda dapat melihat pekerjaan dan aksi Anda. Atau Anda dapat membuat “pekerjaan tambahan” untuk menulis artikel-artikel atau mencari kesempatan-kesempatan untuk menjadi pembicara dalam acara seminar dan sebagainya. Tetapi Anda harus memastikan agar “pekerjaan tambahan” yang Anda lakukan dapat menghasilkan sesuatu. Ya, carilah pekerjaan dan hal-hal yang membuat pekerjaan tambahan yang Anda lakukan mendapatkan pengakuan.

Dan langkah terakhir, tetapi yang paling kritis, adalah LAKUKAN PEKERJAAN yang HEBAT. Tidak ada perangkat pemasaran yang lebih hebat dari reputasi yang baik. Banggalah terhadap pekerjaan Anda dengan memperhatikan setiap detil dari pekerjaan Anda. Hindarilah langkah ceroboh dengan menunda pekerjaan ataupun menyelesaikan pekerjaan Anda melewati waktu yang telah ditetapkan. Dan selalu ingat kata-kata Johny Carson, “Talent alone won’t make you a success (Bakat saja tidak akan membuat Anda sukses).”

2. Keterampilan Berkomunikasi Standar   

Peggy Drexler, seorang penulis tetap di laman Forbes, mengatakan bahwa nasihat yang tidak lekang oleh waktu dan dibutuhkan dalam setiap industri yang biasanya dia berikan pada karyawan dari tahun ke tahun adalah untuk belajar menjadi komunikator yang paling handal sedapat mungkin (baca artikel: Pembicara yang Lihai vs Komunikator yang Hebat). Drexler mengatakan bahwa orang-orang di posisi senior setuju bahwa komunikasi yang buruk merupakan masalah terbesar karyawan-karyawan saat ini, terutama sekali karyawan yang baru saja lulus dari sekolah/kuliah. Kebanyakan orang tidak siap untuk membuat dan menyampaikan pandangan mereka. Ya, komunikasi yang berantakan dapat menyakiti Anda, tetapi komunikasi yang jelas dan tegas membuat Anda terlihat sebagai pribadi yang berpendirian.

Komunikasi yang buruk kebanyakan disebabkan karena teknologi. Anda menuliskan teks ke surat elektronik (e-mail) dan membuat tulisan “steno” (tulisan cepat ala sekretaris) yang semakin singkat, dan sebagai hasilnya? Anda kehilangan ketrampilan untuk mengekspresikan diri Anda dalam komunikasi. Satu-satunya cara untuk membuang ”penyakit” ini adalah dengan mengambil setiap kesempatan untuk berbicara dalam suatu kelompok.

Keterampilan presentasi seperti otot, Anda harus menekannya dan menggunakannya berulang kali untuk membuatnya menjadi semakin kuat. Dan seperti pelari atau pengangkat berat, semakin banyak Anda melakukannya, itu menjadi semakin mudah dan Anda menjadi semakin lihai.

Komunikasi tertulis pun merupakan hal yang kritis, yang juga perlu diperhatikan dalam pekerjaan. Perlakukan setiap memo untuk mencerminkan merek atau harga diri Anda. Pastikan setiap memo yang Anda tulis itu jelas, ringkas, terorganisasi dan menggunakan tata bahasa yang tepat dan terstruktur.

3. Menolak untuk “Bekerja seperti Lawan Jenis Anda”

Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita menolak ide untuk “bekerja seperti para pria”. Dan memang para wanita tidak perlu menjadi seperti "para pria” untuk meraih sukses. Sebenarnya dalam dunia pekerjaan, Anda dapat belajar dari lawan jenis Anda, baik pria ataupun wanita, untuk membuat kemajuan dalam karir Anda.

Pria, secara keseluruhan, bersifat tegas, agresif, berfokus pada tugas, pengambil risiko, mendominasi dan selalu bersaing. Wanita, umumnya lebih mengandalkan naluri, suka memberikan perhatian, ngemong (mengasuh), mendidik, kolaboratif, pintar berkomunikasi dan mau mendengarkan. Jadi ada kualitas-kualitas menarik yang sebenarnya dapat dipelajari dan harus diadopsi dari lawan jenis Anda. Faktanya adalah semua karakter pria, atau sebaliknya, semua karakter wanita, bukanlah cara yang terbaik untuk bekerja.

Ini berarti Anda dapat, dan harus memilih karakter-karakter yang cocok Anda gunakan untuk kepribadian Anda atau untuk mendukung profesi Anda. Suatu nasihat dari sebuah topik “How to be at work (Bagaimana caranya berada di tempat kerja)” menganjurkan Anda untuk mengetahui tentang diri Anda, dan menjadi diri Anda sendiri. Maka jangan mengadopsi karakter yang tidak sesuai dengan kepribadian Anda. Ya, kepribadian ideal di tempat kerja adalah dengan memadukan karakter maskulin dan feminim. Jangan menolak pekerjaan yang mungkin saja membuat Anda sukses hanya karena pekerjaan itu biasanya dikerjakan oleh orang-orang dari lawan jenis Anda. Ya, ada begitu banyak variasi dalam serangkaian hal yang membuat Anda menjadi seorang individu, seorang manusia.

4. Menyenangkan Orang  

Anda takut bahwa ketegasan Anda disalah-artikan oleh orang lain? Ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan oleh para pekerja yang ingin dianggap sebagai “orang baik” atau enggan untuk membual. Akan tetapi menjadi tegas dan sekaligus baik bukanlah hal yang berbeda satu sama lain. Anda dapat dan bahkan harus memiliki keduanya. Pikirkan dengan baik dan jujur mengenai pertarungan berharga yang mungkin Anda dapatkan.

Jangan menuliskan dalam pikiran Anda suatu “drama” tentang hal-hal buruk yang akan terjadi. Terkadang keragu-raguan dalam diri Andalah yang membuat Anda harus menghadapi situasi yang sulit. Tunjukkan pada orang lain sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan itu pada Anda. Ya, dengan menjadi orang-orang yang berupaya menyenangkan orang lain, Anda menciptakan konflik yang sebenarnya tidak perlu. Maka berhentilah menyenangkan orang lain. (Baca artikel: Menyenangkan orang Lain itu Tidak Menyenangkan).

Pada saat yang sama, pikirkan baik-baik sebelum Anda mundur. Sangatlah mudah untuk merasionalkan fakta-fakta berikut:
“Ini tidak berarti.”
“Saya pasti akan kalah lagi.”
“Saya tidak ingin punya musuh.”

Tetapi jika Anda tidak pernah terlibat dalam konfrontasi, itu akan menjadi kebiasaan yang sulit dibuang. Dan kebanyakan orang yang sukses telah lama belajar bahwa jika semua orang di dalam suatu organisasi menyukai Anda, Anda mungkin tidak pernah terlibat apa pun dalam organisasi tersebut. Terlibat berarti keputusan, dan keputusan berarti ada orang-orang yang tidak menyukai apa yang Anda putuskan.

Cobalah untuk saling menguntungkan (win-win solution) sejauh yang dapat Anda upayakan, tetapi jangan sampai berupaya menyenangkan orang-orang lain. Tetaplah teguh pada keputusan terbaik yang Anda putuskan. Lebih baik terlihat sebagai orang yang keras dibandingkan orang yang lembek.

5. Tidak Memiliki Penasihat (Mentor)

Satu cara untuk menghentikan dengan cepat kemajuan karir Anda adalah dengan melakukan dan berpikir dengan cara Anda sendiri. Menemukan orang yang akan menasihati Anda, ataupun menjadi penasihat, merupakan hal yang sangat sulit dan kritis. Memang kebanyakan pekerja enggan untuk mencari orang yang mau menasihati mereka, meski mereka memang sangat membutuhkannya. Sebenarnya kunci untuk mencari penasihat adalah dengan melihat dan mencari orang yang dapat memberikan nasihat untuk Anda.

Carilah orang-orang hebat sebagai orang yang akan mengajar dan menasihati Anda, dan buat diri Anda cukup berharga sehingga orang yang mengajar Anda senang sewaktu Anda “mengambil” waktunya untuk memberikan banyak ilmu dan masukkan kepada Anda. Mengajar dan menasihati adalah satu hal, tetapi menemukan seseorang yang dapat benar-benar membantu Anda, seseorang yang dapat menganjurkan, mendorong dan mendukung Anda, adalah hal lainnya lagi. Itulah perbedaan antara nasihat (bicara) dan tindakan (aksi). Dengan cara yang sama, sewaktu Anda memiliki sesuatu untuk diajarkan, jadilah pengajar dan penasihat untuk orang lain. Penasihat hampir mirip dengan menjadi guru, dimana murid-murid melakukan hal-hal yang diajarkan.

Anda mungkin takut untuk memberikan banyak saran bagus pada mereka yang ada di bawah Anda karena mungkin Anda takut digantikan, tetapi itu hanyalah ketakutan yang umum. Seperti dikatakan oleh sebuah filosofi pendidikan, “We learn… 10 percent of what we read, 20 percent of what we hear, 30 percent of what we see, 50 percent of what we see and hear, 70 percent of what we discuss with others, 80 percent of what we experience, and 95 percent of what we teach to someone (Kita belajar... 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita diskusikan dengan orang lain, 80% dari apa yang kita alami dan 95% dari apa yang kita ajarkan ke orang lain).” Maka jika Anda dapat “mengetuk” pikiran dari para pekerja muda, komunitas muda dan para relasi muda, dengan secara aktif mengajarkan mereka banyak pengetahuan dan pengalaman hidup, itu semua malah membuat Anda senang, mendapat penyegaran dan Anda semakin pintar karena Anda malahan belajar begitu banyak hal. Dengan mengetahui apa yang dipikirkan “anak-anak muda”, itu akan membantu orang-orang yang berpengalaman tetap teguh, berpikiran jernih, lebih waspada dan siap untuk segera bertindak. Dan bukankah itu semua merupakan kemajuan-kemajuan dalam sebuah karir?

Aza-aza FIGHTING.

Baca juga artikel: Cara-cara Cepat untuk Mendorong Karir Anda

Disadur bebas dari: Five Things People Do to Hurt Their Careers, and How to Stop Doing Them  (©   Forbes.com)

 

Hits: 2694