VdBackground 01.jpg

Ambillah Risiko!

Print
Created on Monday, 15 December 2014 Last Updated on Tuesday, 20 October 2020 Written by Phi-D


Sewaktu menghadapi tantangan, terutama yang berbahaya, kebanyakan orang mengatakan, “Terlalu berisiko!” Ini membuat mereka berhenti menerima tantangan tersebut dan memandang tantangan bukan sebagai sesuatu yang harus ditaklukkan tetapi sebagai masalah yang harus dihindari (baca artikel ternyata masalah adalah hadiah yang terindah jika berani Anda hadapi). Memang benar semua manusia mempunyai suara-suara negatif di pikirannya yang membuat mereka berhenti untuk mengambil risiko.

Akan tetapi, ada sebuah lagu anak-anak yang sangat saya sukai dan bisa memotivasi saat berpikir tentang begitu banyaknya tantangan yang begitu menantang dalam kehidupan sehingga membuat hati menjadi ciut.

Nenek moyangku orang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Nyanyian ini memperlihatkan bahwa jika nenek moyang Indonesia adalah pelaut yang tangguh yang berani mengarung luas samudera dengan kapal-kapal sederhana, maka seharusnya keturunannya lebih berani lagi karena sekarang bangsa Indonesia adalah bangsa yang modern. Jika nenek moyang Indonesia berani menerjang ombak dan menempuh badai, maka keturunannya tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi berbagai masalah yang terus-menerus datang bagai "ombak" yang tidak pernah berhenti menyerang pantai ataupun tantangan hidup yang penuh risiko dan sangat berat bagai "badai" dahsyat [Baca juga bahwa mengambil risiko mendatangkan keuntungan di: Mainkan Strategi! Dan Dapatkan Pengaruh!].

Sebenarnya ada banyak teknik yang dapat membantu orang-orang menghadapi masalah dan tantangan hidup yang berisiko. Berikut ini adalah beberapa tips dan saran yang mungkin bisa Anda jadikan referensi.

Jangan Banyak Berpikir sebelum Mengambil Risiko
Cara termudah untuk berenang di kolam renang yang sangat dingin adalah dengan langsung meloncat ke dalam kolam renang tanpa banyak berpikir. Dengan cara yang sama, jika Anda ragu-ragu mengambil risiko dan berpikir terlalu banyak, Anda tidak akan bergerak untuk mengambil risiko.

Sewaktu Meloncat, Loncatlah Setinggi Mungkin
Jangan ragu-ragu untuk meloncat! Lakukan loncatan tinggi SEKUAT TENAGA Anda.

Jika Anda Tidak Bertanya, Anda Tidak akan Mendapatkan
Cari dan datanglah ke orang yang tepat untuk menanyakan apa pun yang ingin Anda ketahui, pelajari dan dapatkan. Orang-orang akan menghargai jika Anda bertanya secara terus terang pada mereka.

Rangkul Kegagalan dan Penolakan
Jadikan kegagalan sebagai suatu kesempatan untuk belajar lebih banyak. Jika banyak hal yang Anda susun dan bangun tidak berjalan dengan baik, cari tahu alasannya dan ajukan banyak pertanyaan, “Kenapa?” Setelah itu buat perubahan dan cobalah lagi (Baca artikel: Kegagalan adalah “Embrio” Keberhasilan).

Jadilah Hakim, bukan Tersangka
Jangan kuatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda, sebaliknya Andalah yang harus menjadi orang yang berpikir tentang orang lain; ini tidak berarti Anda menghakimi orang lain. Hal ini hanya memperlihatkan bahwa Anda benar-benar yakin mengenai pendapat dan cara yang Anda gunakan untuk melakukan sesuatu sebaik dengan yang dikerjakan oleh orang lain.

Jangan Pikirkan Kesan Orang Lain terhadap Anda tetapi Pikirkan Apa yang Anda Inginkan
Lakukan apa yang harus Anda lakukan untuk berhasil tanpa memedulikan penampilan atau reputasi Anda. Meskipun ini membuat Anda disepelekan, dicemooh, diledek atau pun dianggap orang gila. Lakukan saja dan buktikan jika apa yang Anda inginkan benar.

Catatan: Jika Anda tidak tahu apa yang Anda inginkan, cobalah tes Siapa Diri Anda Sebenarnya di situs a real me (baca juga artikel: Siapa Saya Sebenarnya?)

Fokus pada Fakta, bukan Perasaan
Jangan biarkan rasa tidak nyaman dan gelisah membuat Anda menjadi tidak tegas sehingga Anda membuat perkiraan yang salah tentang diri Anda sendiri. Buat pemeriksaan terhadap situasi Anda dan tunggulah fakta yang jelas sebelum Anda menentukan bahwa memang ada masalah yang harus segera diperbaiki.

Berlatihlah Mengambil Risiko
Langkah awal untuk melakukan ini memang tidak mudah, tetapi dengan berlatih, Anda akan semakin mudah untuk mengambil risiko-risiko lain.

Tanyakan Diri Sendiri, Apa yang Harus Anda Korbankan
Mengorbankan atau kehilangan sesuatu memang tidak mudah, akan tetapi jika Anda mengambil suatu resiko, Anda memang harus mengorbankan atau memberikan sesuatu sebagai gantinya. Sebenarnya, dalam kebanyakan kasus, Anda tidak pernah benar-benar kehilangan. Ego Andalah yang membuat Anda sulit membuat pengorbanan.
(Baca artikel: Ada Harga yang Harus Dibayar)

Lakukan!
Buatlah keberanian untuk melakukan sesuatu daripada menunggu untuk melihat apakah orang lain mau melakukan sesuatu untuk Anda. Lakukan dan lawan keragu-raguan ataupun suara-suara negatif dalam pikiran Anda (baca artikel: Ujilah Pikiran Positif Anda  dan  Apakah Anda Orang yang Positif?).

Ambil Risiko yang Bertanggung-jawab
Jangan merisikokan keselamatan fisik Anda atau keselamatan orang-orang lain. Selalu kejar tujuan akhir yang “sehat”. Salah satu contoh merisikokan keselamatan fisik adalah dengan ikut dalam olahraga-olahraga ekstrim seperti bungee jumping. Sedangkan merisikokan keselamatan orang-orang lain adalah dengan ugal-ugalan saat berkendaraan di jalanan.

Seorang pemimpin dituntut untuk berani mengambil risiko, karena itu, cobalah mempraktekkan hal-hal di atas sehingga itu menjadi bagian dari gaya hidup Anda (Baca juga artikel: Kebiasaan-kebiasaan dari Para Pemikir Strategi Sejati). Dengan terbiasa mengambil risiko dengan berani, Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih kuat dan manusia yang lebih lengkap.

Jika Anda benar-benar seorang yang berani dan bermental baja, Anda juga dapat mencoba cara-cara di atas. Akan tetapi, gunakan secara bijaksana dan dewasa sehingga Anda dapat merasa puas dengan hal-hal yang dapat Anda capai karena telah mengambil risiko (Baca juga artikel: Harga yang Harus Dibayar untuk Segalanya).

Sebenarnya, setiap orang memiliki caranya sendiri sewaktu ingin mengambil risiko. Saya sendiri sangat suka mengambil risiko karena ini dapat membuat hidup menjadi lebih berwarna (baca artikel: Mengapa Mengambil Risiko?). Langkah-langkah di atas memang pernah saya lakukan, tetapi saya menyesuaikan dengan kepribadian saya dan kebutuhan saat itu. Tapi yang pastinya, saya menambahkan satu prinsip penting yang pastinya selalu digunakan saat mengambil risiko, yaitu prinsip “Artificial Intelligence” (baca artikel: Apa Itu Kecerdasan Buatan?).

Memang seraya Anda mengambil risiko, pada mulanya Anda akan mengalami banyak hal yang memedihkan hati. Akan tetapi, sikap positif dapat mengurangi kesedihan yang harus Anda alami karena ada hal-hal yang bisa jadi tidak berjalan sesuai rencana Anda. Selain sikap positif, tertawa juga dapat sangat membantu untuk mengatasi rasa takut Anda sehingga Anda dapat lebih siap menghadapi tantangan baru yang lebih berisiko di masa depan (baca juga artikel: Apa yang Lupa Dilakukan Orang-orang yang Ceria?).

Aza-aza FIGHTING.

Catatan: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan disadur secara bebas dari: Taking Risks (©www.sideroad.com). Karena itu artikel ini ditulis untuk sekadar membagikan ide-ide, referensi dan memotivasi agar seseorang lebih berani mengambil risiko. Maka dari itu, penulis tidak menganjurkan untuk menggunakan tips-tips yang tidak sesuai dengan karakter dan KEYAKINAN pribadi.

Sumber gambar:  © www.theinvestorsjournal.com

Hits: 5572