VdBackground 02  .jpg

Mengapa Manusia Sering Berbeda dalam Berpikir?

Print
Created on Tuesday, 13 October 2020 Last Updated on Thursday, 26 August 2021 Written by Phi-D


Seraya menjalani kehidupan, terdapat beragam hal terjadi pada hidup manusia. Itu sebabnya terdapat variasi data, informasi, pengetahuan dan pemahaman. Seperti dibahas pada artikel sebelumnya, terdapat banyak hal yang membentuk cara berpikir dan pemahaman seseorang yang kemudian dapat mengarahkan tujuan hidup dari seseorang [Silakan baca terlebih dulu: Mengapa Manusia HARUS Selalu SUKA Belajar?].

Itu sebabnya, dalam sebuah tim yang hebat dan kompak sekalipun, setiap anggota tim dapat memiliki cara berpikir yang berbeda [Baca juga: Variasi Cara Berpikir Manusia]. Kenapa itu dapat terjadi? Itu bisa jadi karena setiap anggota tim punya peran yang berbeda untuk memperkokoh suatu tim hebat [Baca juga: Membangun Tim Hebat]. Lalu bagaimana caranya untuk dapat menyatukan perbedaan demi mencapai suatu tujuan?

Saat tujuan dirancang...
tim direkrut dan dilatih...
dan saat itu dibutuhkan pemimpin tim yang BIJAKSANA yang sanggup membentuk sistem yang kokoh dan tangguh serta dengan BIJAK mampu mengarahkan dan memotivasi seluruh anggota tim untuk mencapai visi dan tujuan yang telah dirancang sebelumnya [Baca juga: Rahasia-rahasia Komunikasi dari Seorang Pemimpin yang Hebat].

Lalu apa itu kebijakan atau kebijaksanaan yang sangat dibutuhkan oleh para pemimpin?

 

DEFINISI KEBIJAKSANAAN

Kebijaksanaan adalah kemampuan menggunakan akal budi dengan mempertimbangkan pemahaman dan pengalaman. Dan kebijaksanaan satu orang dengan orang yang lainnya dapat berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap orang dikarunia kesanggupan dan pengalaman hidup yang berbeda. Maka jika Anda melihat gambar pendukung pada artikel “Mengapa Manusia HARUS Selalu SUKA Belajar?”, maka akan terlihat bahwa setiap orang dapat mengaktifkan titik pemahaman yang berbeda untuk membentuk kebijakan dan kearifan dalam diri mereka. Itu sebabnya, saat ada perbedaan pemikiran dan kekeliruan dalam pengolahan data, maka kesalahan berpikir pun sulit dihindari [Baca juga tentang bias yang membuat manusia tidak menyadari kesalahannya di: Mengapa Anda bisa Salah Membuat Keputusan?]

Dari sekilas informasi di atas...

Terlihat bahwa menjadi BIJAK
bukanlah cara berpikir yang
mudah untuk dilakukan.

Lalu...
bagaimana cara paling mudah untuk dapat mengetahui apakah seseorang itu bijaksana?

Sebenarnya...
ada suatu pendapat yang cukup terkenal yang pernah menginformasikan bahwa kapasitas pemikiran dan otak seseorang dapat terungkap dengan mudah dari cara orang tersebut menjawab suatu pertanyaan.

Pendapat ini adalah sebagai berikut:

Orang bodoh menjawab pertanyaan dengan diam.
Orang pintar menjawab pertanyaan dengan jawaban.
Orang cerdas menjawab pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan kembali.
Orang bijak menjawab pertanyaan dengan ilustrasi, pepatah, perumpamaan, dan pemikiran praktikal.

Maka...
Jika kembali pada kasus teori Relativitas Einstein yang dibahas pada artikel “Mengapa Manusia HARUS Selalu SUKA Belajar?”, bom atom dan efeknya memang sangat mematikan bagi rakyat sipil. Tetapi setelah peristiwa itu, orang-orang mulai menggunakan kebijaksanaan dalam berpikir secara mendalam untuk memanfaatkan tenaga luar biasa dari nuklir dan mengembangkan tenaga tersebut menjadi pembangkit tenaga listrik yang memang bermanfaat demi kepentingan semua manusia [Baca juga: Perbedaan orang pintar, cerdas, dan berhikmat].

Jadi....
Memang...
dibutuhkan banyak pengalaman dan keterampilan dalam mengolah informasi, mencerna pengetahuan, dan membentuk pemahaman untuk menjadikan seseorang bijaksana dan sanggup menghubungkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat melihat segala hal secara jelas dan jernih. Dengan demikian, sanggup melihat hubungan antara satu hal dengan hal lainnya, antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, atau pun antara suatu masalah dengan masalah lainnya [Baca juga: Keterampilan untuk Menghubungkan Satu Titik ke Titik Lainnya].

Itu sebabnya...
hanya orang-orang yang sudah memiliki kebijaksanaan yang tinggi yang dapat masuk ke dalam kancah politik untuk membuat kebijakan bagi kepentingan orang banyak. Mengingat politik itu selalu dibuat untuk menjadikan kepentingan bersama sebagai prioritas utama dibandingkan kepentingan pribadi, terlepas dari kepentingan bersama suatu partai, suatu kelompok, atau rakyat di suatu negara [Baca juga bahwa politik itu dibuat untuk kepentingan bersama dan memiliki nilai moral yang tinggi dan mulia di: Seorang "Pahlawan" yang Terpaksa Dihukum]

Dan saat orang-orang bijak ini berperan dalam dunia politik, maka mereka akan merancang beragam peraturan dan undang-undang untuk ditetapkan dalam suatu organisasi atau suatu negara. Dan ini tidak selalu mudah dilakukan. Dibutuhkan banyak orang bijaksana lainnya sebagai tim yang kompak untuk dapat merancang beragam kebijakan dengan banyak pertimbangan, pemikiran, dan data yang harus diolah dan diproses dengan cara yang tepat [Baca juga bahwa Anda tidak dapat bergerak sendirian dalam politik di: Siapa yang Paling Hebat di Dunia Ini? [Anda Butuh Orang Lain]]. Kenapa? Karena semua undang-undang dan peraturan selalu dibuat demi kepentingan bersama dengan mempertimbangkan banyak kepentingan.

Dan setelah kebijakan dibentuk, seorang pemimpin harus sanggup mengolah informasi, pengetahuan, pemahaman dengan segala kebijaksanaannya untuk membentuk sistem. Dan agar sistem dapat diterapkan atau sistem baru dapat menggantikan sistem yang sudah tua, usang, dan bobrok, maka dibutuhkan upaya yang sangat keras dan karakter kepemimpinan yang tangguh [Baca juga: Membentuk Anak-anak memiliki Karakter Seorang Pemimpin].

Dan saat ini terjadi, maka seorang pemimpin harus sanggup mempengaruhi pandangan banyak orang, membentuk opini publik, dan merancang skenario yang membentuk pemikiran orang-orang bahwa memang sistem baru dibutuhkan. Dan inilah saatnya teori konspirasi berperan.

APA ITU TEORI KONSPIRASI?

Teori Konspirasi adalah teori yang berupaya menjelaskan penyebab suatu atau serangkaian peristiwa tertentu. Pada umumnya konspirasi merupakan suatu rahasia yang seringkali direncanakan secara diam-diam oleh seseorang, atau sekelompok orang, atau pun suatu organisasi berkuasa/berpengaruh untuk memperdaya suatu masyarakat atau sekelompok orang.

Dalam suatu konspirasi, umumnya sering terjadi manipulasi kejadian demi mencapai tujuan yang telah dirancang. Oleh karena itu, keterampilan menulis rangkaian kejadian dalam bentuk skenario yang rapi dan teratur menggunakan teknik copywriting sangat penting dikuasai oleh para konspirator. Dan hanya orang-orang tertentu, yang bijaksana dan berpemahaman tinggi, yang sepenuhnya sadar dan dapat memahami pola yang dibentuk dari suatu teori konspirasi. Sedangkan mereka yang tidak sadar pada konspirasi hanya akan menganggap informasi dari teori konspirasi sebagai hal yang mengada-ada sehingga mereka malahan mengolok-olok informasi tersebut dan menganggap informasi serta pengetahuan itu sebagai hasil pemikiran orang yang kurang kerjaan dan tidak bernilai [Baca juga bahwa dalam beberapa kasus skenario konspirasi, beberapa orang sering berpura-pura bodoh untuk tujuan memberdaya demi mencapai keuntungan di: Strategi Pintar Orang Bodoh].

Rumitnya membentuk suatu teori konspirasi atau pun membaca suatu konspirasi membuat para pembentuk dan pengamat teori konspirasi bukanlah orang-orang biasa. Para pemikir teori konspirasi biasanya adalah orang-orang bijaksana dengan pemahaman yang luar biasa, serta memiliki beragam pengetahuan untuk diolah dengan baik, dan yang terutama mereka teguh pada tujuan (visi) di depan yaitu demi kebaikan bersama. Para konspirator umumnya memiliki data dan informasi yang luas, mencakup pengetahuan antar ilmu, antar budaya, antar kepentingan, antar negara, dan sebagainya [Baca juga: Keterampilan untuk Menghubungkan Satu Titik ke Titik Lainnya].

Sesuai pendapat di atas....
Itulah alasannya mengapa para perancang teori konspirasi, harus memahami cara manusia membaca data dan mengolah informasi, mengetahui secara tepat cara manusia menyimpan pengetahuan dalam otaknya serta membentuk pemahaman dalam pikiran mereka. Dan para konspirator harus benar-benar membuat sistemnya secara bijaksana dengan menyesuaikan sistem dan teori tersebut pada suatu budaya dan lingkungan dari manusia yang akan diarahkan atau digerakkan dalam suatu teori konspirasi.

Hal ini disebabkan karena setiap manusia itu unik dan setiap budaya itu berbeda. Itu sebabnya, merancang suatu teori konspirasi, dibutuhkan orang-orang yang sangat hebat, yang dapat memahami manusia serta mengerti dengan pasti suatu budaya, tradisi, lingkungan tempat tinggal manusia tersebut, karakter, kepribadian, bahkan menguasai beragam pemikiran dari manusia. Dan mereka yang terbiasa dengan hal ini, dapat melihat secara jelas dan nyata POLA dari suatu teori konspirasi [untuk melihat ilustrasi pola yang membentuk teori konspirasi, silakan lihat gambar pendukung di: Mengapa Manusia HARUS Selalu SUKA Belajar?].

Jadi...
Walaupun...
Setiap teori konspirasi
memiliki cara permainan
dan aturan sistem yang
berbeda-beda...

Tetapi...
POLA dari teori konspirasi
terlihat sangat jelas dan nyata.

Dan meski sangat jelas terlihat, suatu teori konspirasi yang telah dirancang, terkadang akan cukup sulit untuk dihancurkan secara cepat. Kenapa? Karena para pemikirnya adalah konspirator hebat yang membentuk sebuah sistem dengan sangat rapi, kokoh, teratur, dan melibatkan banyak pemikir yang bijak lainnya sehingga sanggup mempengaruhi para pemimpin lainnya yang memiliki banyak pengikut yang mendukungnya. Oleh sebab itu, suatu konspirasi mampu mempengaruhi opini dan ideologi masyarakat luas.

Sebuah jurnal ilmu politik Amerika pada laman dataverse.harvard.edu yang ditulis oleh Oliver, J. Eric, dan Thomas J. Wood pada tahun 2014, serta meneliti sampel di tahun 2006 sampai 2011, mengungkapkan bahwa teori konspirasi telah menjadi pokok budaya dalam politik Amerika. Namun penelitian ini menemukan bahwa teori konspirasi yang didukung oleh rakyat di Amerika tidak pernah dihasilkan dari pemaksaan otoriter atau konservatif politik. Rakyat Amerika yang mendukung teori konspirasi sangat paham sehingga rela untuk mendukung kekuatan konspirasi yang tidak terlihat ini. Dan inilah yang membentuk opini dan ideologi masyarakat serta mempengaruhi budaya politik di Amerika.

Cukup rumit juga ya....
cara manusia dirancang dan cara otak manusia mengolah data, menerima informasi, mencerna pengetahuan, mendapat pemahaman, membentuk kebijakan/kebijaksanaan. Serta cara manusia mempengaruhi dan rela menerima suatu opini, pandangan, dan ideologi.

Mungkin...
Inilah alasan UTAMA...

Saat hidup bersama...
sebagai makhluk sosial,
manusia bisa membentuk
cara pandang berbeda...  

sehingga beda
dalam pemikiran...
dalam pemahaman...
bahkan dalam tujuan hidup.

Akan tetapi...

Sebenarnya...
Perbedaan ini
TIDAK MERUSAK
sama sekali...

Malahan....

Perbedaan justru memperkaya
kehidupan seorang manusia....

Kenapa?

Perbedaan malah membuat
manusia memiliki VARIASI
cara dalam berpikir.

Dan malahan...

Perbedaan membantu
manusia untuk membentuk
banyak karakter berharga...

... mau mendengarkan
... rela menerima
... berbesar hati
... toleransi
... sabar

Itu sebabnya...
Pencipta memberikan
variasi berbeda-beda juga...
Warna kulit manusia berbeda.
Warna mata juga berbeda-beda.
Tinggi tubuh juga beda-beda.
Bentuk gigi bahkan berbeda.
Sidik jari pun beda semua.

Mmm...

Banyak sekali
perbedaan di dunia ini....
tapi itu malah membuatnya
menjadi semakin INDAH.....
dan PENUH WARNA.....

Jadi...

Selalu terima...
dan hargai perbedaan.

Karena...

Lukisan yang indah pun dapat
TERCIPTA karena perpaduan
aneka warna berbeda.

Aza-aza FIGHTING.

#CaraPandang
#ManusiaSosial
#CaraPikirBerbeda
#RangkulPerbedaan
#PerbedaanMelengkapi

Artikel ini ditulis sebagai salah satu materi ajar dalam el-Science, Sistem Pendidikan Modern (www.eldadido.com)

Hits: 796